Jateng
Jumat, 27 Mei 2016 - 13:50 WIB

PENJAMBRETAN SEMARANG : Mayoritas Netizen Setuju Penjambret Dihajar Massa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaku penjambretan, Anang Gunadi (kedua dari kiri), digelandang polisi di Mapolsek Ambarawa, Kamis (26/5/2016). Tersangka bersama rekannya dihajar warga setelah merampas kalung milik seorang perempuan di Jl Jenderal Sudirman, Ambarawa. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Penjambretan Semarang terjadi di Ambarawa yang digagalkan oleh massa.

Semarangpos.com, AMBARAWA – Penjambretan di Jl. Jenderal Sudirman, Ambarawa, Kamis (26/5/2016) pukul 10.30 WIB, bukan hanya menghebohkan warga sekitar. Peristiwa itu juga menyita perhatian netizen di Grup Facebook Ambarawa.

Advertisement

Sebelumnya, dua penjambret ditangkap aparat Polsek Ambarawa. Keduanya ditangkap setelah dihajar oleh massa yang melihat aksi mereka saat menjambret kalung seorang perempuan bernama Refi Dinilistiana, 34, warga Ngrawan, Ambarawa, yang baru pulang dari Pasar Projo.

Saat itu, Dini, sapaan korban, yang baru pulang dari pasar dijambret kalungnya. Namun, Dini berusaha melawan hingga salah seorang pelaku terjatuh dari sepeda motor dan dihajar massa.

Advertisement

Saat itu, Dini, sapaan korban, yang baru pulang dari pasar dijambret kalungnya. Namun, Dini berusaha melawan hingga salah seorang pelaku terjatuh dari sepeda motor dan dihajar massa.

Satu penjambret lainnya mencoba kabur masuk ke Kampung Tanjungsari. Namun, ia juga berhasil ditangkap warga dan dihajar hingga babak belur sebelum diamankan oleh aparat kepolisian.

Beberapa warga Ambarawa yang tergabung dalam member Grup Facebook Ambarawa menyatakan persetujuan mereka atas tindak main hakim sendiri warga yang menghajar pelaku hingga babak belur. Mereka menilai tindakan itu bisa memberikan efek jera bagi para pelaku yang ingin mengganggu ketentraman warga Ambarawa.

Advertisement

“Info dari teman : Jambret babak belur di depan GO (Ganesha Operation) Ambarawa…,” tulis pengguna akun Yoga Ferdi Murdabahari itu, Kamis siang.

“Seharusnya orang mau berbuat jahat di daerah Ambarawa itu mikir 1000x. Kota kecil yang terhitung aman damai ini kalau sekali terusik orang-orang kaya gini, massa pasti kalap dan haus darah. Risikonya pasti ya 1, mati!” tambah pengguna akun Yoga Ferdi Murdabahari.

Gen kapok. [Biar jera],” sambung pengguna akun Facebook Marnando Auoro Quen.

Advertisement

“Kali angkirk Magelang ben modar sisan nek urip paling yo jambret meneh. Nang penjara malah tambah pinter [Kaliangkrik Magelang, biar mati sekalian kalau hidup paling juga menjambret lagi. Di penjara jadi tambah pintar],” tulis pemilik akun Facebook Surono Divi.

“Kok ra dibakar motor sak wong e sisan, ben kapok. [Kok enggak dibakar motor sekalian orangnya biar kapok],” imbuh pengguna akun Facebook Agus Pambudi.

Sementara itu, salah seorang member yang menggunakan akun Taufik Adrian Maulana mengaku mengenal kedua pelaku sebagai Anang Gunadi, 42, dan Suyatun alias Kutuk, 35, warga Kaliangkrik, Magelang. Menurut dia, keduanya merupakan pelaku lama yang sudah sering beroperasi.

Advertisement

“Scorpio hitam itu jambret yang sering beroperasi di JB lama belakang Pasar Projo. Yang dibuat operasi 3 motor ninja hitam, rx king dan scorpio. Terakhir jambret di depan isi ulang air galon dekat jembatan JB cuma dapat separo dari kalung korban. Sudah banyak korban yang jambret tersangka. Yang diincar ibu-ibu dari pasar,” tulis pengguna akun Facebook Taufik Adrian Maulana.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif