News
Jumat, 27 Mei 2016 - 16:32 WIB

Kurs Rupiah Ditutup Melemah Tipis 3 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Kurs rupiah akhir pekan ini ditutup melemah tipis meski indeks dolar AS juga melemah.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah berbalik bergerak melemah hari ini. Pada perdagangan hari ini, Jumat (27/5/2016), rupiah ditutup di level Rp13.587/dolar AS atau melemah tipis 3 poin (0,02%).

Advertisement

Siang tadi, Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.575 per dolar AS, terapresiasi 0,29% atau 40 poin dari posisi Rp13.615 per dolar kemarin. Kurs jual ditetapkan di Rp13.643 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.507 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp136.

Sedangkan pagi tadi, kurs rupiah menembus Rp13.575 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (27/5/2016). Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.575 per dolar AS, terapresiasi 0,29% atau 40 poin dari posisi Rp13.615 per dolar AS pada Kamis (26/5/2016).

Padahal, rupiah diprediksi berpeluang melanjutkan tren penguatannya hari ini seiring naiknya harga komoditas dan pelemahan dolar AS. Kombinasi antara naiknya harga komoditas serta pelemahan dolar AS di pasar global terbukti mampu membawa dorongan penguatan tidak hanya terhadap rupiah tetapi juga terhadap aset berdenominasi rupiah lainnya.

Advertisement

“Selain masih menunggu hasil tax amnesty dan peringkat utang S&P, fokus mulai tertuju pada angka inflasi Mei 16 yang akan dirilis Rabu mendatang,” kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya, Jumat.

Survei BI memperkirakan inflasi tahunan yang jauh lebih rendah di kisaran 3,2% YoY. Inflasi yang rendah akan menambah alasan bagi suku bunga acuan yang lebih rendah lagi di tengah perlambatan PDB.

Pada sisi lain, dollar index melanjutkan pelemahanya di tengah membaiknya harga komoditas serta terkoreksinya harapan kenaikan FFR target pada FOMC meeting Juni 2016, walaupun belum sepenuhnya hilang. Fokus saat ini tertuju pada revisi pertumbuhan PDB AS kuartal I/2016 yang akan diumumkan pada Jumat malam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif