Jateng
Jumat, 27 Mei 2016 - 09:50 WIB

KAMPUS DI SEMARANG : Ganjar Ajak Anak Muda Tidak Gengsi Konsumsi Makanan Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Kampus di Semarang, Universitas Diponegoro (Undip) menggelar seminar nasional dengan pembicara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau generasi muda tidak perlu gengsi untuk mengonsumsi makanan lokal.

Advertisement

“Dengan mengonsumsi pangan lokal, artinya generasi muda telah meneguhkan ekonomi Pancasila yang berpihak kepada masyarakat, sehingga berdikari dalam bidang ekonomi dapat terwujud,” katanya pada Seminar Ekonomi Pancasila, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (26/5/2016).

Ganjar lebih lanjut menyatakan generasi muda dan masyarakat Indonesia agar bisa mencontoh warga Jepang dan Korea yang merasa bangga dengan makanan tradisional khas mereka. “Mengapa kita tidak bisa mencontoh mereka [warga Jepang dan Korea]. Apakah merasa malu atau gengsi memakan makanan lokal,” ujar Ganjar kepada para peserta seminar yang kebanyakan mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyatakan untuk bisa menciptakan ekonomi Pancasila, bangsa Indonesia harus bisa menjadi negara yang bedaulat secara politik, mampu berdiri di atas kaki sendiri agar tidak dipermainkan oleh kepentingan atau negara lain. “Rakyat Indonesi harus mememgang teguh dan menjunjung tinggi kepribadian bangsa secara sosial dan budaya,” tandasnya.

Advertisement

Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip, Prof. F.X. Sugiyanto dalam kesampatan sama menyatakan untuk mewujudkan ekonomi yang berbasis Pancasila makan lembaga keuangan bisa menjadi mesin perubahan. Lembaga keuangan yang memberikan kemudahaan dan bunga terjangkau masyarakat, sambung dia, dapat menghapuskan fenomena kemiskinan dan ketidakadilan disektor usaha kecil.

“Lembaga keuangan bisa menjadi mesin perubahan karena akan dapat mengentaskan kemiskinan,” ungkap dia.

Untuk itu, Sugiyanto mendesak pemerintah, DPR dan Bank Indonesia segera mempercepat pembuatan dua rancangan undang-undang sektor keuangan, yakni RUU Bank Indonesia dan RUU Perbankan. “Melalui reformasi kelembagaan kuangan ini perbankan di Indonesia lebih berkeadilan,” ujar dia.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif