Soloraya
Jumat, 27 Mei 2016 - 02:00 WIB

ELPIJI KLATEN : Pemkab Jamin Pasokan Gas Melon Melimpah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alokasi Elpiji 3 Kg April. (JIBI/Solopos)

Elpiji Klaten, Pemkab menjamin pasokan gas melon melimpah.

Solopos.com, KLATEN–Pemkab memastikan pasokan elpiji 3 kg menjelang Ramadan terjamin. PT. Pertamina sudah menambah kuota elpiji setiap hari sebesar 3 persen.

Advertisement

Kabag Perekonomian Setda Klaten, Srihadi, mengatakan penambahan elpiji itu dilakukan sejak pertengahan Mei. “Untuk antisipasi menjelang Ramadan. Biasanya, mendekati Ramadan itu ada tradisi sadranan dan kebutuhan elpiji termasuk sembako tinggi,” urai dia, Kamis (26/5/2016).

Dengan penambahan itu, kuota elpiji untuk Klaten rata-rata 32.000 tabung/hari dari sebelumnya 30.000 tabung/hari. Lantaran hal itu, ia memastikan stok elpiji bersubsidi melimpah.

“Mestinya untuk elpiji tidak ada masalah karena alokasi tinggi. Untuk sampai kapan penambahan itu, kami lihat di lapangan. Kalau memang kebutuhan tidak tinggi, tidak perlu lagi ada penambahan,” katanya.

Advertisement

Meski menjamin pasokan elpiji bersubsidi melimpah, Srihadi meminta seluruh agen memantau penjualan elpiji ke masing-masing pangkalan. Sesuai aturan, harga eceran tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kg di tingkat pangkalan yakni Rp15.500/tabung. Di Klaten, ada 12 agen penyalur elpiji 3 kg. Sementara, jumlah pangkalan mencapai 1.100 unit.

“Untuk di tingkat pengecer sesuai dengan imbauan dari pemkab, harga tertinggi yakni Rp17.000/tabung,” urai dia.

Salah satu pengelola pangkalan di Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Sumanto, mengatakan ada penambahan kuota elpiji harian sebesar 3 persen. Hanya, tak semua pangkalan mendapat penambahan tersebut. Hal itu tergantung kebijakan dari agen memperhitungkan kebutuhan di masing-masing pangkalan.

Advertisement

“Kalau di pangkalan kami stok masih ada 100 tabung,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan pemkab sudah membentuk tim guna memantau harga serta ketersediaan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di pasar. Hal ini menyusul kecenderungan meningkatnya kebutuhan sembako menjelang Ramadan serta Lebaran.

“Kalau sampai ada kelangkaan atau kenaikan harga yang terlalu tinggi, mungkin perlu diambil langkah-langkah. Apakah perlu intervensi dari pemerintah atau tidak,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif