Bunuh diri Sragen dilakukan seorang ibu muda. Dia dengan tegas nyemplung Bengawan Solo di hadapan anak balitanya.
Solopos.com, SRAGEN — Apa yang terlintas di benak Deni Pertiwi, 24, warga Desa Pilangsari, RT 015, Kecamatan Gesi, Sragen, yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara nyemplung ke Bengawan Solo di hadapan bocah balitanya?
Dia meloncat ke Sungai Bengawan Solo dari atas Jembatan Sapen, Kamis (26/5/2016). Tragisnya, aksi itu dilakukan di hadapan di depan anak balitanya. Sebelum menceburkan diri ke sungai, wanita itu meninggalkan Danang, 4, putranya yang masih balita seorang diri di jembatan penghubung Kota Sragen dengan Kecamatan Gesi itu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: Kronologi Bunuh Diri di Bengawan Solo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen bersama Tim Search And Rescue (SAR) dibantu warga sekitar berusaha mencari korban sekitar pukul 14.00 WIB. Derasnya arus air sempat mengganggu proses pencarian korban dengan cara menyelam ke dasar sungai. Namun, setelah hampir satu jam, usaha mereka membuahkan hasil. Korban ditemukan tersangkut akar pohon yang berada tak jauh dari pilar jembatan. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa. Korban selanjutnya dibawa ke puskesmas setempat untuk divisum.
Kapolsek Gesi, AKP Bambang Rusmanto, mengatakan tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Korban selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. ”Kematian korban murni karena faktor bunuh diri,” jelasnya.
Berikut foto-foto evakuasi koban:
#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */