Jogja
Kamis, 26 Mei 2016 - 04:20 WIB

TIONGHOA JOGJA : Ini Kaitan Lomba Perahu Naga dan Telur Berdiri dengan Peh Cun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tionghoa Jogja kembali mengadakan lomba perahu naga.

Harianjogja.com, JOGJA — Komunitas Tionghoa Jogja kembali mengadakan lomba perahu naga diselenggarakan setiap tahun untuk memperingati Peh Cun yang jatuh setiap tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek. Untuk bulan ini, Peh Cun jatuh pada tanggal 9 Juni kalender Masehi.

Advertisement

Ketua I perkumpulan Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) Jimmy Sutanto menceritakan, hari raya Peh Cun mengenang seorang pujangga terkenal dari negeri Chu Tiongkok bernama Qu Yuan. Karena rasa nasionalisme serta kecintaannya pada negerinya yang tinggi, ia rela mati menenggelamkan diri ke sungai saat mendengar bahwa negerinya diduduki negara lain.

“Maka kita memperingati Peh Cun dengan melakukan lomba perahu naga ini,” kata Jimmy, Rabu (25/5/2016) sore.

Selanjutnya pada Rabu, 8 Juni 2016, diselenggarakan pentas seni di panggung Pantai Parangtritis. Pada Kamis, 9 Juni 2016 atau tepat saat hari raya Peh Cun, dilanjutkan dengan acara mendirikan telur.

Advertisement

Selain lomba perahu naga, Peh Cun juga erat dengan fenomena unik telur berdiri di siang hari. Jimmy menjelaskan, menurut kepercayaan Tionghoa, pada tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek, matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis. Pada posisi seperti itu, masyarakat bisa meletakkan telur dalam posisi berdiri.

“Banyak hari raya tradisional Tionghoa yang diikuti dengan peristiwa alam yang bagus,” kata dia.

Telur mampu bertahan berdiri mulai pukul 12.00 WIB hingga menjelang pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif