Soloraya
Kamis, 26 Mei 2016 - 13:25 WIB

RAZIA WONOGIRI : Operasi Patuh Candi Sasar Simbol Militer pada Kendaraan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan melepas stiker simbol kemiliteran di kendaraan pribadi milik warga, Rabu (25/5/2016). Kegiatan itu dilakukan pada Operasi Patuh Candi 2016. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Razia Wonogiri dalam operasi patuh candi menyasar kendaraan dengan simbol militer.

Solopos.com, WONOGIRI – Stiker yang menampilkan simbol-simbol instansi militer yang tertempel pada kendaraan-kendaraan pribadi menjadi salah satu sasaran pada Operasi Patuh Candi 2016, Rabu (25/5/2016). Operasi tersebut dipusatkan di Jl. Jendral Sudirman di depan Pasar Kota Wonogiri.

Advertisement

Sejumlah personel TNI yang terlibat dalam operasi tersebut langsung menghentikan kendaraan yang diketahui terdapat stiker simbol-simbol kemiliteran. Petugaspun lalu melepas stiker-stiker tersebut.

Menurut Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, melalui Kasatlantas, Sri Ningsih Iriani, kegiatan Operasi Patuh Candi dilakukan untuk memantabkan situasi keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcar lantas) menjelang Operasi Ketupat Candi. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai instansi terkait, seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan TNI.

“Total ada 110 personel. Masing-masing instansi melaksanakan tugas masing-masing. Tapi semua kegiatan dipusatkan di Jl. Jenderal Sudirman,” kata dia, Rabu. Sasaran operasi di antaranya adalah penertiban parkir oleh Dishubkominfo, penertibkan pedagang kaki lima (PKL) oleh Satpol PP, dan penertiban lalu lintas yang ditindaklanjuti dengan pemberian bukti pelanggaran (tilang) bagi para pelanggar lalu lintas.

Advertisement

“Sedangkan personel dari TNI penertiban ‘stiker hijau’ yang akhir-akhir ini cukup marak. Penertiban stiker dilakukan agar tidak disalahgunakan,” kata dia.

Dia mengatakan Operasi Patuh Candi 2016 dilaksanakan mulai 16-29 Mei. Sebelumnya operasi sudah dilaksanakan di sejumlah wilayah di Wonogiri. “Sudah ada sekitar 800 pelanggaran. Pelanggaran dominasi sepeda motor karyawan. Untuk pelajar jarang karena musim libur,” kata dia.

Sementara itu Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, mengatakan selain memantau keberadaan PKL yang sudah mulai tertata, pihaknya juga melakukan penertiban terhadap reklame atau spanduk yang diikat di pohon. “Selain membahayakan pengguna jalan, juga mengganggu keindahan. Kemudian kami juga membantu menata parkir agar lebih rapi dan tidak memenuhi bahu jalan,” kata dia, Rabu.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif