Jateng
Kamis, 26 Mei 2016 - 07:50 WIB

RAMADAN 2016 : Harga Kebutuhan Pokok di Ungaran Mulai Naik

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana pasar tradisional. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ramadan 2016 segera tiba, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di Ungaran, ibu kota Kabupaten Semarang, mulai mengalami kenaikan.

Semarangpos.com, UNGARAN – Kurang dari dua pekan menjelang Ramadan 2016, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Semarang mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Semarangpos.com di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (25/5/2016), terjadi kenaikan harga pada sejumlah bahan kebuthan pokok, seperti telur, gula dan beras.

Advertisement

Salah seorang pedagang barang kelontong di Pasar Bandarjo, Isnamiyah, 46, warga Susukan, Ungaran Timur, menilai kenaikan harga itu dipicu banyaknya permintaan jelang Ramadan. Selain itu, kenaikan harga juga dipicu melonjaknya biaya transportasi. “Kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini rata-rata terjadi dua pekan terakhir,” ujar Isnamiyah saat disambangi sejumlah wartawan di toko kelontongnya, Rabu.

Isnamiyah mengaku kenaikan harga jelang Bulan Puasa sesuatu yang biasa. Kondisi ini tak terlepas banyaknya masyarakat yang buka usaha samping saat Ramadan 2016, seperti berjualan roti, maupun jajanan yang lain. “Biasanya kalau bulan puasa banyak yang buka usaha kecil pembuatan roti yang membutuhkan banyak telur. Hal itu membuat permintaan telur menjadi naik, padahal produksinya tetap. Hal itu akhirnya menimbulkan naiknya harga telur,” imbuh Isnamiyah.

Di tingkat eceran, harga telur saat ini mencapai kisaran Rp20.000/kg. Padahal, sebelumnya harga telur di tingkat eceran hanya Rp18.000 per kg.

Advertisement

Sementara itu, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah gula, beras dan ayam potong. Gula yang semula hanya Rp13.000/kg kini naik menjadi Rp17.000/kg. Sedangkan, harga beras menggalami kenaikan sekitar Rp5.000/sak untuk ukuran 25 kg.

Untuk ayam potong yang semula dijual Rp28.000/kg kini mengalami kenaikan menjadi Rp33.000/kg. Salah seorang pedagang ayam potong, Indah, 45, menilai kenaikan harga ayam potong itu lebih dipicu faktor naiknya biaya transportasi.

“Ketersediaan daging di sini memang sedikit karena memang belum masuk masa panen. Sehingga kami mengambil daging dari jauh, seperti Pekalongan atau Jepara. Ini membuat ongkos pengiriman naik,” tutur Indah.

Advertisement

Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Semarang, Imum, menyatakan kenaikan harga tersebut masih sebatas wajar. Ia memprediksi kenaikan itu akan terus terjadi sepanjang Ramadan hingga menjelang Lebaran 2016 nanti. “Tahun-tahun sebelumnya juga seperti itu dan saya rasa besarnya kenaikan masih dalam taraf normal,” terang Imum.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif