Jateng
Kamis, 26 Mei 2016 - 06:50 WIB

PEMBACOKAN SALATIGA : Ini Alasan Pemuda Kalitaman Bacok 5 Keluarganya

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaku pembacokan keluarga di Kalitaman, Salatiga, Wahyu Setyo Wibowo, saat memberi keterangan kepada wartawan di ruang Satreskrim Polres Salatiga, Jumat (20/5/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pembacokan Salatiga dilakukan seorang pemuda warga Kalitaman terhadap lima anggota keluarganya, yang terdiri atas ayah, ibu, nenek, adik, hingga keponakan.

Semarangpos.com, SALATIGA – Pelaku pembacokan di Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Wahyu Setyo Wibowo, 31, memberikan pernyataan yang mencengangkan terkait alasannya melakukan penganiayaan kepada ayah, ibu, nenek, adik serta keponakannya.

Advertisement

Pemuda pengangguran itu mengaku melakukan perbuatan kejam itu karena mendapat bisikan dari dunia lain yang menyatakan bahwa kiamat sudah dekat. “Saat kami tanya pelaku memang sering memberikan jawaban yang ngelantur. Ia bahkan sempat bilang kalau kiamat sudah dekat, sehingga harus segera membunuh keluarganya,” ujar Kapolres Salatiga, AKBP Yudho Hermanto, saat dijumpai Semarangpos.com di Lapangan Pancasila, Salatiga, Jumat (20/5/2016) pagi.

Selain jawaban itu, Kapolres juga sempat mendengar pelaku memberi pernyataan bahwa keluarganya sudah memiliki banyak dosa. Oleh karena tak ingin dosa keluarganya terus bertambah, ia pun berinisiatif menghabisi nyawa keluarganya.

“Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apakah jawaban pelaku itu sebagai bukti kondisi kejiwaannya. Kami akan masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim psikiater baik dari RSUD [Salatiga] maupun Polda,” imbuh Kapolres.

Advertisement

Kapolres menambahkan saat ini pelaku masih diamankan sel tahanan Mapolres Salatiga. Ia diberi ruang tahanan khusus guna mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa dilakukan oleh pelaku. “Ya, jelas harus kami tempatkan di sel khusus. Kami enggak mau ambil risiko pelaku berbuat di luar nalar lagi. Kalau ditempatkan di tahanan umum, kami khawatir akan membahayakan penghuni yang lain,” beber Kapolres.

Sebelumnya, Wahyu nekat membacok lima anggota keluarganya dengan menggunakan kapak di rumahnya, Kamis (19/5/2016). Aksi pelaku ini awalnya dilakukan kepada sang ayah, Slamet Wahono, 70; ibunya, Tumiyem, 70; nenek, Minto, 90; adik, Wuwu Handayani, 28, dan keponakan yang masih berusia lima tahun, Andika. Seorang korban telah meninggal dunia, sementara empat lainnya masih menjalani perawatan secara intensif di tiga rumah sakit berbeda, yakni RS DKT dr. Asmir, RS Ken Saras di Salatiga, dan RS DKT di Magelang.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif