Sport
Kamis, 26 Mei 2016 - 08:10 WIB

LIGA CHAMPIONS 2015/2016 : Final Atletico Madrid Vs Real Madrid, Persaingan Sengit Pelatih

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Diego Simeone & Zinedine Zidane (Mirror.co.uk)

Luga Champions 2015/2016 memasuki babak final.

Solopos.com, MADRID — Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, sangat hapal dengan karakter pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.  Maklum, keduanya sudah beberapa kali dipertemukan di satu lapangan sejak sama-sama belum gantung sepatu.

Advertisement

Final Liga Champions di San Siro, Milan, Minggu (29/5/2016) dini hari WIB, memang baru menjadi pertemuan kali kedua bagi Zidane dengan Simeone sebagai manajer. Namun, keduanya sudah sembilan kali bertarung ketika masih sama-sama bermain di daratan Italia maupun Spanyol. Zidane yang berposisi sebagai gelandang serang tak bisa menghindar untuk tidak terlibat duel langsung dengan Simeone yang bertipe pemain bertahan dengan tekel-tekel kerasnya.

Rekor Zidane melawan Simeone pun terbilang kurang menggembirakan saat masih sama-sama membela klub Negeri Pizza. Zidane yang membela Juventus empat kali menelan kekalahan dalam delapan pertemuan dengan tim yang dibela Simeone, yakni Lazio dan Inter Milan. Namun, satu-satunya pertemuan mereka di Spanyol berakhir manis bagi Zidane.

Real Madrid yang dikomandoi Zidane bisa mengalahkan Atletico yang diperkuat Simeone dengan skor 2-0 pada Liga Primera, 2003 silam.

Advertisement

Sementara satu-satunya pertemuan keduanya sebagai pelatih baru tejadi Februari 2016 lalu. Madrid ditekuk Atletico lewat gol semata wayang yang dicetak Antoine Griezmann di Santiago Bernabeu. Wajar, perjumpaan demi perjumpaan itu membuat Zidane sangat mengetahui watak El Cholo, julukan Simeone.

“Dia melakukan pekerjaannya dengan hebat. Dia salah satu pelatih terbaik dunia. Dia sosok yang memahami betul sepak bola dan timnya. Dia tahu apa yang dia harus lakukan untuk membawa timnya ke final. Saya bukan satu-satunya orang yang berpikir demikian. Sebagai pemain, dia punya karakter kuat dan begitu juga dengan saat ini sebagai pelatih. Simeone memiliki segala syarat sebagai pelatih, terutama karena dia sangat mengetahui para pemainnya,” jelas Zidane, seperti dilansir AS, Selasa (24/5/2016).

Meski demikian, Zidane tidak akan membiarkan El Cholo membuat timnya mengalami fiasco, sebutan El Real ketika tidak mendapatkan gelar apa pun selama satu musim. Pada 2015/2016 ini, Los Blancos, julukan Madrid, harus gigit jari di dua kompetisi lokal, Liga Primera dan Copa del Rey. Di Liga Primera, El Real hanya finis kedua di belakang musuh abadi mereka, Barcelona. Sementara di Copa del Rey, Madrid harus angkat koper lebih awal karena didiskualifikasi setelah menurunkan pemain yang sedang terkena larangan bertanding. Trofi Copa del Rey pun jatuh ke tangan Barcelona.

Advertisement

“Ini hanya akan menjadi sebuah fiasco jika kami tidak mengerahkan segala kemampuan yang kami punya,” jelas Zidane.

Zidane menyebut penguasaan bola tidak akan cukup untuk meredam Atletico yang memiliki karakter bertahan kuat dan serangan balik cepat. Pelatih berpaspor Prancis tersebut harus membuat timnya bisa memberi pressing pada Atletico di Derby Madrileno Liga Champions nanti.

“Orang-orang menekankan pada kualitas pertahanan Atletico, tim yang sulit kebobolan, namun mereka sebenarnya tim yang sangat komplet. Mereka juga mengerti kualitas bermain sepak bola, mereka bisa memberi Anda banyak masalah,” jelas Zidane.

Atletico pun siap memberikan perlawanan kepada Madrid yang mengalahkan mereka pada final Liga Champions dua musim silam. “Kami siap. Kami harus tetap fokus di setiap detik, setiap menit. Kami akan berlari, menguasai bola dengan pressing tinggi, dan berusaha mencetak gol lebih dahulu. Kami harus kuat secara mental maupun fisik,” tegas Griezmann, seperti dikutip Uefa.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif