Jateng
Kamis, 26 Mei 2016 - 09:50 WIB

KESENIAN SALATIGA : Wow, Ada Seni Cukil Kayu di SHAY!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hasil karya seni cukil kayu yang sudah jadi dan dijemur di halaman depan Rumdin Wali Kota Salatiga, Selasa (24/5/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kesenian Salatiga yang ditampilkan di acara Salatiga How Art You (SHAY) adalah seni cukil kayu.

Semarangpos.com, SALATIGA – Tak banyak orang yang tahu tentang seni cukil kayu. Padahal, sebelum ditemukannya mesin sablon atau mesin cetak, seni cukil kayu acap digunakan para seniman sebagai media propaganda. Nah, seni ini tampaknya coba kembali dihidupkan dalam Salatiga How Art You (SHAY) yang digelar sejumlah seniman di halaman depan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Salatiga, 21-28 Mei 2016.

Advertisement

“Sebenarnya seni cukil ini sudah cukup lama berkembang di Indonesia. Cuma mulai ditinggalkan seiring perkembangnya teknologi mesin cetak. Nah, di sini kami mencoba untuk membangkitkan,” ujar pembuat seni cukil kayu, Gonang, dari kelompok seni Akar Merdeka Blora saat dijumpai Semarangpos.com di salah satu stan di SHAY, Selasa (24/5/2016).

Gonang menambahkan dari segi kualitas seni cukil kayu sebenarnya tak kalah dengan mesin-mesin sablon buatan luar negeri. Hanya saja untuk membuatnya dibutuhkan ketekunan serta waktu yang cukup lama. Untuk membuat sablonan dari seni cukil kayu, prosesnya dimulai dari membuat gambar cetakan di atas papan MDF (medium destity fibreboard].

Advertisement

#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 50%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */

Dalam melukis pun harus dilakukan secara refleksi horizontal cermin atau kanan menjadi kiri dan sebaliknya. Setelah itu hasil gambar dipahat dengan pisau pahat berukuran kecil. Setelah hasil pahatan selesai dituangkan cat dan ditempelkan di atas media yang akan dicetak, seperti kaos, kain maupun kertas.

Terpish, pembuat seni cukil kayu lainnya, Wahyu Sugiyanto, mengaku meski sudah ketinggalan zaman, seni cukil kayu ini masih banyak diminati. Terbukti masih banyak pelanggan yang memesan kepadanya untuk dibuatkan sablon dari seni cukil kayu. “Secara kualitas hasilnya juga cukup lumayan, tidak kalah dengan hasil sablon. Tinggal bagaimana kita merawatnya,” ujar Wahyu.

Advertisement

Untuk memesan sablon dari seni cukil kayu itu, Wahyu biasanya mematok harga Rp100.000 per item. Namun, selama pergelaran SHAY, dia bersama rekan-rekannya sepakat untuk mengratiskan. “Siapa saja yang datang ke sini dan ingin kaosnya disablon dengan seni ini kami gratiskan, tapi medianya harus bawa sendiri,” imbuh Wahyu.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Santoso, asal Ambarawa mengaku terkesima dengan hasil seni cukil kayu itu. Ia mengaku keindahan dari hasil seni cukil kayu itu tak kalah dengan hasil grafis sablon yang ada di pasaran. “Justru dari seni cukil ini hasilnya tampak lebih bagus. Soalnya, hasil cetaknya seperti ukir-ukiran,” terang Santoso.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif