Jogja
Kamis, 26 Mei 2016 - 06:20 WIB

KECELAKAAN LAUT : Siswa SD Terserat Ombak, Guru Upayakan Pertolongan hingga Jatuh Pingsan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Kecelakaan laut terjadi di Pantai Baron.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —  Kecelakaan laut kembali terjadi. Kali ini kejadian di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari, pada Rabu (25/5/2016). Sedikitnya lima orang wisatawan asal Magetan, Jawa Timur menjadi korban keganasan ombak.

Advertisement

(Baca Juga : WISATAWAN TENGGELAM : Terseret Arus Pantai Baron, Wisatawan asal Klaten Tewas)

Dari lima korban, empat di antaranya berhasil diselamatkan, sedangkan satu korban masih dalam pencarian petugas SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul.

Keempat korban yang berhasil diselamatkan antara lain Mukhlis,12; Firman,12; Ira,12; dan Sutini,50. Sementara korban yang masih hilang atas nama Dwi Setyo Novanto,12. Diketahui kelima korban ini merupakan anggota studi tour dari Sekolah Dasar Negeri 1 Panekan, Magetan, Jawa Timur.

Advertisement

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, selaku guru, Sutini sebenarkan sudah mencoba memberikan pengawasan. Namun upaya itu kurang maksimal, bahkan ia sendiri juga menjadi korban saat akan berusaha memberikan pertolongan kepada anak didiknya.

“Saat dievakuasi dia [Sutini] sempat tak sadarkan diri. Namun semuanya baik-baik saja, karena setelah itu bisa sadarkan diri,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang saksi Zainal Abidin membenarkan adanya sejumlah wisatawan yang hilang terseret ombak. Rata-rata korban masih anak kecil karena itu merupakan rombongan dari sebuah SD. Dia mengatakan, ombak yang datang juga sempat menyeret keponakannya, namun ia berhasil menyelamatkan diri.

Advertisement

“Keponakan saya sudah besar jadi bisa selamat,” katanya.

Zainal menambahkan, kelompok yang tergulung sejak awal sudah mulai terpisah dari rombongan besar. Sesaat sebelum ada ombak besar, beberapa anak itu sudah mulai membuat kelompok sendiri dengan posisi makin ke tengah. Akibatnya saat datang ombak, para korban ikut terseret arus.

“Sesaat setelah kejadian, petugas datang untuk menyelamatkan para korban,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif