Soloraya
Kamis, 26 Mei 2016 - 18:26 WIB

BUNUH DIRI SRAGEN : Duh, Tinggalkan Anak Balita Sendirian, Seorang Ibu Asal Gesi Loncat ke Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR, BPBD Sragen dan warga sekitar mengevakuasi tubuh korban bunuh diri dari Sungai Bengawan Solo tepatnya di bawah Jembatan Sapen, Gesi, Kamis (26/5/2016). (JIBI/Solopos/M Khodiq Duhri)

Bunuh diri Sragen dilakukan seorang ibu muda di atas jembatan Sapen.

Solopos.com, SRAGEN–Deni Pertiwi, 24, warga Desa Pilangsari, RT 015, Kecamatan Gesi, Sragen, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Dia meloncat ke Sungai Bengawan Solo dari atas Jembatan Sapen, Kamis (26/5/2016). Ironisnya, Deni meninggalkan anaknya yang bernama Danang, 4, seorang diri di atas jembatan penghubung Kota Sragen dengan Kecamatan Gesi itu.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, seorang pengguna jalan melihat Danang seorang diri menangis di atas Jembatan Sapen. Di lokasi tak jauh darinya terdapat sepeda motor yang ditinggalkan korban. Balita itu menyebut ibunya baru saja menceburkan diri ke sungai.

Informasi itu lantas menyebar dan membuat geger warga sekitar. Tak berapa lama kemudian, warga sudah menyemut di Jembatan Sapen. Sebagian warga turun ke bantaran kali untuk melihat lokasi jatuhnya korban. Sementara tidak sedikit warga yang menyaksikan dari atas jembatan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Saat itu, arus Sungai Bengawan Solo cukup deras. Tubuh korban juga tidak terlihat di permukaan sungai.

Sebelum nekat menceburkan diri ke sungai, beberapa warga sempat melihat korban mondar-mandir di atas Jembatan Sapen menggunakan sepeda motor dengan memboncengkan anaknya. Namun, warga sama sekali tidak menaruh curiga korban akan berbuat senekat itu.

Advertisement

”Warga baru tahu setelah melihat anak itu menangis sendirian di atas jembatan. Tidak ada yang tahu waktu dia menceburkan diri ke sungai,” kata Nardi, 35, warga sekitar yang berada di lokasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen bersama Tim Search And Rescue (SAR) dibantu warga sekitar berusaha mencari korban sekitar pukul 14.00 WIB. Derasnya arus air sempat mengganggu proses pencarian korban dengan cara menyelam ke dasar sungai. Namun, setelah hampir satu jam, usaha mereka membuahkan hasil. Korban ditemukan tersangkut akar pohon yang berada tak jauh dari pilar jembatan. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa. Korban selanjutnya dibawa ke puskesmas setempat untuk divisum.

Kapolsek Gesi, AKP Bambang Rusmanto, mengatakan tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Korban selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. ”Kematian korban murni karena faktor bunuh diri,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif