News
Rabu, 25 Mei 2016 - 22:40 WIB

RAMADAN 2016 : Bulog Surakarta Usulkan OP Kebutuhan Pokok Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Operasi pasar Bulog Surabaya Selatan sepi peminat, Selasa (16/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Ramadan 2016, Operasi pasar dilakukan untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.

Solopos.com, SOLO–Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta mengusulkan ke Pemprov Jateng mengadakan operasi pasar (OP) kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) untuk menekan harga bahan makanan menjelang Ramadan dan Lebaran.

Advertisement

Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Rizal Mulyawan, mengatakan OP kepokmas baru diadakan di Jabar dan Bangka Belitung. Harapannya Jateng bisa meniru hal tersebut supaya momen peak season seperti menjelang Ramadan dan Lebaran tidak dimanfaatkan oleh spekulan untuk menaikkan harga komoditas pangan.

Komoditas pangan yang akan dilakukan OP kepokmas adalah beras, telur, gula pasir, dan minyak goreng. Namun diakuinya hal ini masih sebatas usulan dan masih menunggu keputusan dari Pemprov karena subsidi diberikan oleh pemda sedangkan Bulog yang menyediakan barang kebutuhan tersebut.

“OP Kepokmas ini diharapkan bisa menjaga fluktuasi harga komoditas strategis sehingga harga tetap stabil,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (25/5).

Advertisement

Namun diakuinya, saat ini beberapa harga komoditas pangan menurun, seperti bawang merah. Menurut dia, perlu ada pemantauan lebih lanjut apabila akan mengadakan OP bawang merah. Meski begitu, dia mengaku siap apabila diminta melakukan OP bawang merah. Hal ini karena pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog Subdivre V Kedu dan VI Pekalongan yang membawahi centra pertanian bawang merah.

Sedangkan harga beras saat ini dinilai masih stabil dan belum perlu dilakukan OP. Dia mengatakan kebutuhan beras masyarakat cenderung juga belum ada peningkatan karena animo masyarakat memanfaatkan bazaar beras yang dilakukan di Sukoharjo beberapa waktu lalu tidak terlalu tinggi.

“Kami siap apabila diminta untuk melakukan OP tapi sampai saat ini, kondisi masih stabil. Saat ini pasokan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga lima bulan ke depan. Penyerapan beras dari petani sampai sekarang juga sudah mencapai 39.400-an ton,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif