Lapak sementara Pasar Johar, Kota Semarang, seluas 6,6 ha yang mampu menampung sekitar 4.800 pedagang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
#gallery-1 {
margin: auto;
}
#gallery-1 .gallery-item {
float: left;
margin-top: 10px;
text-align: center;
width: 33%;
}
#gallery-1 img {
border: 2px solid #cfcfcf;
}
#gallery-1 .gallery-caption {
margin-left: 0;
}
/* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
-
-
Pasar Johar terbakar Sabtu (9/5/2015) malam. (@fia51920177)
-
-
Petugas pemadam berada dipuing-puing bangunan di dalam Pasar Induk Johar Semarang yang terbakar. Foto diambil Minggu (10/5/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)
-
-
Lapak sementara Pasar Johar, Kota Semarang, seluas 6,6 ha yang mampu menampung sekitar 4.800 pedagang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Tulisan Aryo yang diposting di Group Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) pada Selasa (24/5/2016), mandapatkan dukungan dari para netizen. “Setuju,” tulis pengguna akun Facebook Abih Khan.
Pengguna akun Facebook Andi Kusumo juga memberikan dukungan. “Setuju,” tulisnya.
“Setuju banget om,” timpal pengguna akun Facebook Arif Handoyo.
“Kayak di Borobudur begitu ya om. Wisatawan dilewatkan di pasar ya,” tulis pengguna akun Facebook Widy Hanrayana.
Menurut pengguna akun Facebook Mustain Adinugroho Iwakspeed, harus disesuaikan dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). “Menurutku tinggal RTRW-nya gimana pak. Kesesuaian peruntukannya saja. Biar penataannya sesuai tata ruang,” tulis dia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Berita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif