Sport
Rabu, 25 Mei 2016 - 04:10 WIB

KOMPETISI INTERNAL SOLO : Main 9 Orang, THOR Tahan HWM

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain HWM (biru muda ) berebut bola dengan pemain Thor (biru tua) dalam laga Kompetisi internal Askot PSSI Solo lapangan Kadipolo, Solo, Senin (23/5). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kompetisi Internal Persis Solo menyajikan laga imbang antara Thor melawan HWM.

Solopos.com, SOLO — Kesebelasan PS Tansah Hangudi Olahing Raga (THOR) menunjukkan kegigihan dan fighting spirit mereka pada laga lanjutan Divisi II Kompetisi Internal Askot PSSI Solo. Meski dipaksa turun dengan sembilan pemain, THOR mampu menahan imbang Hiyeging Warga Muda (HWM) dengan skor 1-1 di Lapangan Kadipolo, Solo, Senin (23/5/2016) sore.

Advertisement

Sebelum pertandingan dimulai sempat digelar doa bersama untuk almarhum Ketua Umum PS THOR, RM Soedarto, yang meninggal dunia pada Kamis (19/5/2016). THOR lansung dipaksa bermain dengan 10 orang ketika kiper mereka Cuk Murdiyanto memegang bola di luar kotak penalti ketika mencoba menghentikan serangan HWM pada menit ke-19.  Bek sentral Topan “Buto” Banu Tenggara akhirnya dipaksa menjadi kiper mengisi posisi yang ditinggalkan Cuk.

Kehilangan satu orang, THOR justru bisa unggul terlebih dahulu pada awal babak kedua. Gelandang THOR, Gaga Ageng Raditya, menjebol gawang HWM lewat tendangan bebas untuk membawa timnya unggul 1-0. Namun, Gaga seolah menjadi from hero to zero. Karena sekitar 25 menit kemudian, dirinya diusir wasit dari lapangan setelah menyikut pemain HWM, Andika Radya.

Resmi sudah THOR bermain dengan sembilan orang. Meski demikian, tim besutan Syaiful Bachri tersebut bisa mengatasi tekanan HWM. Sayang, gawang THOR akhirnya kebobolan juga lewat gol kontroversial yang dilesakkan pemain HWM, Pitoyo pada menit terakhir pertandingan.

Advertisement

Gol Pitoyo berawal dari bola rebound yang langsung disundul ke gawang THOR. Namun posisi peman HWM sudah dalam kondisi off-side. Bahkan hakim garis pertandingan, Setyono, sempat mengangkat bendera tanda off-side. Gol penyama kedudukan dari HWM tersebut langsung memancing protes keras  dari kubu THOR.

“Jelas-jelas hakim garis sudah angkat bendera, kenapa bisa disahkan golnya. Ini kan kompetisi untuk pembinaan, seharusnya perangkat pertandingan juga memberi contoh dan bersikap sebagaimana mestinya,” jelas Pelatih THOR, Syaiful Bachri, saat dijumpai Solopos.com, seusai laga.

Syaiful juga menyangkan kartu merah yang didapat Gaga pada pertengahan babak kedua. “Itu seharusnya juga bukan kartu merah. Karena kenapa dia melakukan itu? [menyikut pemain HWM] karena sebelumnya dia didorong terlebih dahulu,” jelas dia.

Advertisement

Sebaliknya, wakil dari HWM, Agus Saparno, menilai gol HWM dalam posisi on-side. Dia juga menilai  dua kartu merah untuk THOR sudah selayaknya dikeluarkan wasit Siswandi yang memimpin pertandingan ini.

Ketua Bidang Kompetisi Askot PSSI Solo, Chadir Ramli, menyatakan tim yang kecewa dengan kinerja wasit bisa mengajukan protes tertulis kepada panitia pertandingan. “Silahkan jika ada keluhan, bisa diajukan protes tertulis,” ujar dia.

Dengan hasil imbang ini, THOR dan HWM sama-sama mengantongi empat poin dalam dua laga. Kedua tim berada di puncak klasemen sementara Divisi II Kompetisi Internal Askot PSSI yang melibatkan 14 tim ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif