SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka tampil dalam Seminar Nasional Young Leader di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kota Semarang, Selasa (24/5/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)
Kampus di Semarang, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), menghadirkan Gibran Rakabuming Raka sebagai pembicara seminar.
Semarangpos.com, SEMARANG — Martabak Kotta Barat (Markobar) yang telah memiliki cabang di beberapa kota di Indonesia tidak akan membuka kesempatan franchise atau diwaralabakan.
Demikian diungkapkan pemilik Markobar, Gibran Rakabuming Raka pada Seminar Nasional Yaoung Leader di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Selasa (24/5/2016). “Saya tidak akan melakukan franchise atau waralaba Markobar,” katanya.
Menurut putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, sebenarnya banyak orang yang ingin menjadi francheis Markobar. Namun, lanjut dia, semua ditolak dengan alasan ingin dikelola sendiri.
Alasan penolakan itu, sambung Gibran, apabila diwaralabakan kepada orang lain maka jika nantinya dikelola tidak benar maka akan merugikan nama baik Markobar secara keseluruhan. “Mereka yang ingin franchise Markobar kebanyak pelaku bisnis pemula yang hanya punya uang banyak,” ungkap suami Selvi Ananda.
Markobar yang memiliki 16 rasa ini, telah memiliki cabang di beberapa kota besar antara lain, Kota Semarang, Jakarta, Jogja, dan Menado. “Semua cabang Markobar, saya kelola sendiri. Memang agak repot,” tandas Gibran.
Rektor Udinus, Edi Nursasongko dalam kesempatan sama sempat menanyakan apakah Markobar akan masuk istana kepresidenan untuk jamuan tamu Presiden Jokowi. “Markobar termasuk makanan khas Indonesia bisa menjadi menu istana negara,” ujar Edi.
Gibran menjawab tidak akan membawa Markobar masuk istana kepresidenan.
“Entah kalau ganti Presiden,” tandas Gibran Rakabuming Raka di hadapan peserta Seminar Nasional Yaoung Leader di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya