Teknologi
Selasa, 24 Mei 2016 - 17:45 WIB

TEKNOLOGI TERBARU : India Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Mini

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesawat ulang alik India (www.sciencealert.com)

Teknologi terbaru dikembangkan India dengan meluncurkan pesawat ulang-alik mini.

Solopos.com, BANGALORE – India meluncurkan pesawat luar angkasa mini sebagai upaya membuat roket-roket yang bisa digunakan kembali seperti pesawat. Pesawat ulang-alik berukuran tujuh meter milik India diperkirakan akan lepas landas dari pelabuhan antariksa di bagian tenggara negeri itu pada Senin (24/5/2016).

Advertisement

Direktur badan antariksa India Devi Prasad Karnik mengatakan kepada kantor berita AFP oleh Antara bahwa uji penerbangan dijadwalkan dilaksanakan, “dalam jendela waktu peluncuran antara pukul 07.00 (0130 GMT) hingga 11.00 (0530 GMT), tergantung kondisi angin dan cuaca.”

Pesawat ulang-alik tersebut akan didorong sejauh 70 kilometer ke atmosfer menggunakan roket seberat 15 ton.

Organisasi Penelitian Antariksa India (Indian Space Research Organisation/ISRO) telah mengembangkan pesawat ulang-alik bersayap seberat 1,7 ton dengan anggaran satu miliar rupee (sekitar Rp201 miliar) selama periode lima tahun.

Advertisement

Pesawat ulang-alik yang disebut Reusable Launch Vehicle atau RLV-TD tersebut tidak akan bertahan pada uji penerbangan Senin, tetapi para ilmuwan berharap pesawat berikut yang dibuat enam kali lipat lebih besar pada dekade berikutnya akan bisa mendarat kembali dengan aman.

“Dalam uji penerbangan berikutnya, kami akan berupaya mendaratkan kendaraan yang dapat digunakan kembali di lokasi tertentu sehingga kami bisa menggunakannya lagi untuk meluncurkan lebih banyak satelit,” ungkap K. Sivan, direktur pusat penelitian antariksa yang mengembangkan kendaraan itu di ISRO.

“Latihan (pada Senin) akan memungkinkan kami mengumpulkan data tentang kecepatan hipersonik dan pendaratan otonom” dan informasi berguna lainnya, kata Sivan.

Advertisement

India menghadapi kompetisi keras, termasuk dengan perusahaan-perusahaan global, yang mengembangkan roket yang bisa digunakan lagi setelah Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengakhiri program ulang-aliknya pada 2011.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif