News
Selasa, 24 Mei 2016 - 13:00 WIB

SBMPTN 2016 : Antisipasi Joki, Panlok 44 Solo Perketat Pengawasan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panlok 44 Solo (UNS) memberikan pengarahan kepada para kepala sekolah yang ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan SBMPTN 2016 di Kampus UNS, Selasa (24/5/2016). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

SBMPTN 2016 di UNS akan semakin diperketat pengawasannya.

Solopos.com, SOLO – Tak ingin mengulang kasus serupa seperti yang terjadi tahun sebelumnya, Panitia Lokal (Panlok) 44 Solo (Universitas Sebelas Maret (UNS)) bakal memperketat pengawasan dalam penyelenggaraan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 untuk mengantisipasi adanya perjokian.

Advertisement

SBMPTN tahun ini dijadwalkan Selasa (31/5/2016) mendatang.

Menurut Ketua Panlok 44 Solo (UNS), Sutarno, yang juga Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, salah satu antisipasi kasus perjokian dalam SBMPTN adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada para pengawas ruang ujian untuk selalu waspada jika melihat gerak-gerik peserta yang mencurigakan. Terlebih karena saat ini, kasus praktik kecurangan dalam ujian tersebut dapat didukung dengan kecanggihan teknologi.

Advertisement

Menurut Ketua Panlok 44 Solo (UNS), Sutarno, yang juga Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, salah satu antisipasi kasus perjokian dalam SBMPTN adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada para pengawas ruang ujian untuk selalu waspada jika melihat gerak-gerik peserta yang mencurigakan. Terlebih karena saat ini, kasus praktik kecurangan dalam ujian tersebut dapat didukung dengan kecanggihan teknologi.

“Kami meminta kepada para pengawas agar benar-benar cermat dan jeli mengawasi setiap gerak-gerik peserta yang dinilai mencurigakan. Apalagi sangat dimungkinkan kecurangan tersebut sekarang ini didukung dengan teknologi canggih dan macam-macam bentuknya, kami minta benar-benar waspada,” ungkap Sutarno ketika ditemui wartawan di Kampus UNS Solo, seusai Pengarahan Teknis Pelaksanaan SBMPTN 2016, Selasa (24/5/2016).

Sutarno mengatakan, jumlah peserta SBMPTN tahun ini meningkat hingga 2.000 orang dibandingkan tahun lalu sehingga jumlah ruang ujian yang digunakan tahun ini lebih banyak. Dia memastikan tidak akan ada kekurangan ruang mengingat sebelumnya sudah ada antisipasi oleh panitia berkaitan penyediaan ruang ujian tersebut. Tercatat ada 58 sekolah di Kota Solo dan beberapa di Kabupaten Sukoharjo, yang akan digunakan sebagai lokasi ujian SBMPTN 2016. Jumlah ruang digunakan sebanyak 2.326 ruang dengan 2 pengawas untuk masing-masing ruang tersebut.

Advertisement

Di antara para peserta SBMPTN dengan sistem paper based test (PBT) tersebut, terdapat dua orang peserta berkebutuhan khusus, yakni penyandang tuna netra.

“Nanti untuk dua peserta ini [peserta tuna netra] akan segera diplot tempatnya,” jelas Sutarno.

Dia mengakui panitia tidak menyediakan naskah soal SBMPTN dalam Huruf Braille. Namun kedua peserta berkebutuhan khusus tersebut akan mendapatkan pendamping untuk membantu membacakan soal.

Advertisement

“Nanti pembaca soal atau pendampingnya dari PLB [sekolah pendidikan luar biasa], sementara untuk pengawasan tetap disiagakan pengawas dan nantinya ada utusan dari UNS serta didampingi juga oleh guru dari sekolah masing-masing peserta tersebut,” paparnya.

Sedangkan untuk penyelenggaraan SBMPTN dengan computer baset test (CBT), Sutarno mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus, antara lain terdiri atas 1 orang sebagai penanggung jawab CBT, 1 orang sebagai penanggung jawab Information Technology (IT) dan pengawas. Ujian CBT SBMPTN tersebut akan digelar di Fakultas Kedokteran (FK) UNS.

“Untuk CBT memang lebih irit dan personelnya tidak sebanyak PBT,” ungkapnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif