Soloraya
Selasa, 24 Mei 2016 - 17:40 WIB

PENAMBANGAN BOYOLALI : Jurang Grawah Kembali Dikeruk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara melintasi jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya di Jurang Grawah, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Selasa (24/5/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penambangan Boyolali, aktivitas penambangan di Jurang Grawah Cepogo kembali menggeliat.

Solopos.com, BOYOLALI–Tebing yang ada di Jurang Grawah Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, kembali dikeruk.

Advertisement

Tebing Jurang Grawah berlokasi di tepi jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). Dari pantauan Solopos.com, Selasa (24/5/201),  tanah dan pasir sisa-sisa pengerukan tebing tertimbun di tepi jalur SSB sehingga saat hujan deras, jalur SSB akan sangat berbahaya bagi pengguna jalan karena lumpur akan masuk ke badan jalan. Tebing setinggi 20-an meter itu sudah dikeruk hingga sepanjang 20-an meter ke dalam.

Kasi Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Boyolali, Mustajab, menjelaskan pengerukan tebing di Jurang Grawah sudah berkali-kali diperingatkan dan sempat dihentikan karena pengerukan mengakibatkan tanah longsor dan berbahaya bagi pengguna jalan.

Awalnya, pengerukan tebing hanya ada di bagian ujung dekat tikungan Jurang Grawah, Cepogo. Belakangan, pemilik ekskavator mengeruk lagi tebing sampai ke barat sepanjang hampir 100-an meter.

Advertisement

“Itu masih punya Pak Tumar. Dulu kami pernah ditugasi dari ESDM Provinsi untuk dicek dan dihentikan. Tetapi sekarang berlanjut lagi. Tidak ada izin usaha penambangan di situ, pemilik lahan hanya punya izin penataan lahan,” kata Mustajab.

DPU dan ESDM juga pernah melihat proposal yang diajukan pengusaha. Penataan lahan ditujukan untuk investasi ruko atau supermarket.

Tumar mengatakan tebing di Jurang Grawah dikeruk untuk pelebaran jalur SSB. “Jalur SSB itu kan mau dilebarkan menjadi enam meter, jadi tebingnya saya keruk. Selain itu, di tengah perbaikan jalur SSB sekarang, pengerukan tebing harapannya mempermudah pengguna jalan saat melintas,” kata Tumar.

Advertisement

Selain berkaitan dengan pelebaran jalan, pengerukan tebing juga ditujukan untuk penataan lahan. Rencananya, dia mengembangkan supermaret atau ruko di kawasan tersebut. “Luas lahan yang mau diratakan nanti mencapai 7.000 meter persegi,” ujar Tumar.

Pengerukan tebing sudah berjalan sekitar satu bulan. “Itu belum ada separuhnya.” Tumar bahkan mengklaim pengerukan tebing atas kehendak masyarakat dan mendapat dukungan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Cepogo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif