News
Selasa, 24 Mei 2016 - 16:00 WIB

Pemerintah Impor 2.500 Ton Bawang Merah, Padahal Bulog Punya 1.000 Ton

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bawang merah di pasar Surabaya turun harga, Senin (1/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Didik Suhartono)

Impor bawang merah segera dilakukan sebesar 2.500 ton untuk kebutuhan jelan Ramadan dan Lebaran 2016. Padahal, Bulog punya stok 1.000 ton.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akhirnya membuka keran impor bawang merah sebanyak 2.500 ton untuk mengendalikan harga menjelang Ramadhan dan Idulfitri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution beralasan harga beberapa bahan pangan masih tinggi.

Advertisement

Dia mencontohkan harga daging yang masih menyentuh level Rp121.000 per kilogram padahal idealnya harga daging Rp80.000 per kilogram. Selain itu, harga bawang merah masih sekirar Rp41.000 per kilogram, padahal idealnya bisa turun hingga Rp25.000 per kilogram.

Dia menjelaskan kenaikan tersebut sudah terjadi sejak April. Dalam rangka mengendalikan harga jelang Ramadhan dan Idulfitri, pemerintah mengambil langkah intervensi impor. Namun, impor tidak diberlakukan untuk semua komoditas.

Impor hanya dilakukan untuk komoditas bawang merah sebesar 2.500 ton. Kuota ini hanya untuk dua pekan jelang puasa dan lebaran.
“Kami perkiraanya impor [bawang merah] sedikit,” katanya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Advertisement

Selama ini Indonesia telah mengimpor bawang putih. Komoditas bawang putih juga masih tinggi saat ini. Namun pemerintah tidak akan menambah kuota impor karena tidak ada persoalan di level suplai. “Memang haragnya naik tapi urusannya karena persoalan karantina, karena ada aturan agak sulit,” jelasnya.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto membenarkan kebijakan impor akan dilakukan dalam waktu dekat untuk komoditas pangan yang harganya masih tinggi. Saat ini pemerintah memantau harga bawang dan daging. “Iya [dalam waktu dekat, sebelum Ramadan],” tuturnya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menambahkan Bulog ditugasi pemerintah untuk menyediakan bawang dan daging untuk operasi pasar dalam rangka mengendalikan harga menjelang puasa dan lebaran. Pengadaan ini bisa berasal dari dalam dan luar negeri.

Advertisement

“Kalau diperlukan maka impor, kalau tidak diperlukan ya tidak impor,” tambahnya. Saat ini Bulog memiliki stok bawang merah sebesar 600 ton di gudang. Selain itu, ada stok yang masih dalam perjalanan sebanyak 300 ton. Secara total Bulog memiliki stok hampir 1.000 ton untuk mengantisipasi lebaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif