Soloraya
Selasa, 24 Mei 2016 - 22:39 WIB

LALU LINTAS SOLO : Awas Simpang Lumbung Batik Rawan Kecelakaan!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stasiun Purwosari Solo, Jawa Tengah (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo khususnya di Simpang Lumbung Batik Laweyan rawan kecelakaan.

Solopos.com, SOLO – Persimpangan lumbung Batik Solo, Laweyan, dinilai rawan kecelakaan lalu lintas pascakebijakan sistem satu arah (SSA). Selain banyak kendaraan dari arah selatan yang meluncur kencang, pertemuan antara Jl.Agus Salim dengan Jl. KH Samanhudi tersebut juga belum dilengkapi lampu pemberi isyarat lalu lintas (trafick light).

Advertisement

Pantauan Solopos.com di simpang Lumbung Batik, Laweyan, Minggu (22/5/2016), kendaraan di Jl. Agus Salim dari arah selatan rata-rata meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah utara. Hal itu disebabkan jalanan lengang dan tak terjadi contra flow sejak diberlakukan SSA.

Namun, pada saat bersamaan banyak kendaraan dari Jl. Samanhudi yang memotong jalan Agus Salim. Akibatnya, tak sedikit kendaraan roda dua atau roda empat dari arah selatan yang mengerem mendadak ketika ada pengemudi yang ingin ke timur atau sebaliknya.

Sementara itu, kendaraan di Jl. Samanhudi juga terpantau cukup padat dan lancar. Titik kemacetan terjadi di persimpangan Lumbung Batik dan simpang pertemuan dengan Jl. Perintis Kemerdekaan. Kedua persimpangan tersebut sama-sama belum ada trafick light.

Advertisement

Salah seorang pengendara, Budianto, 40, warga Kecamatan Serengan, mengaku sering melintasi simpang Lumbung Batik jika ingin balik ke rumahnya setelah dari Pasar Kleco. Hal itu dilakukan setelah diberlakukan SSA di tiga ruas jalan, yakni Jl. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan, serta Jl. Agus Salim.

Sayangnya, sambung Budianto, di simpang Lumbung Batik itu tak ada petugas supeltas atau lampu isyarat. “Padahal, sejak dibikin satu arah, bus dan kendaraan pribadi dari arah selatan kenceng-kenceng jalannya. Saya sering waswas kalau menyebarangi simpang Lumbung Batik ini,” paparnya saat berbicang dengan Solopos.com di simpang Lumbung Batik.

Hal serupa juga diungkapkan warga Sondakan, Laweyan, Albicia Hamzah. Menurut Albicia, simpang Lumbung Batik kini menjadi persimpangan yang padat sekaligus rawan kecelakaan pascapenerapan kebijakan SSA.

Advertisement

“Menurut saya mendesak sekali dipasang lampu bangjo. Sebab, sekarang banyak pengendara mencari jalan alternatif sejak ada SSA. Akibatnya simpang Lumbung Batik ini menjadi padat,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif