Jogja
Selasa, 24 Mei 2016 - 06:55 WIB

KEKERASAN BANTUL : Dilapori Santri Alami Penganiayaan, Ini Kata DPRD

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Kekerasan Bantul yang dialami santri akan dilaporkan.

Harianjogja.com, BANTUL– Didampingi orang tua dan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP), sejumlah santri yang mengalami tindak kekerasan oleh salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Asy-Syifa Bambanglipuro mengadu ke Komisi D DPRD Bantul.

Advertisement

(Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : Sekelompok Orang Tawarkan Damai & Laporan Santri Dianiaya Dicabut)

Ketua FMPP Bantul Zahrowi, berharap pihak DPRD Bantul dapat berperan aktif, pasalnya kekerasan dalam instansi pendidikan ini sudah sangat bertentangan dengan undang-undang.

Sebelumnya salah satu santri dan orang tuanya juga sudah melaporkan kasus kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh di ponpes Asy-Syifa kepihak kepolisian. Namun setelah ada panggilan untuk penyelidikan pada saat itu santri terkait sedang ada kepentingan yang berkaitan dengan juga dengan kasus ini.

Advertisement

Terpisah, saat dihubungi oleh wartawan Harian Jogja, Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko, mengatakan pihaknya melalui komisi D yang membawahi bidang pendidikan akan membantu mengusut dan menyelesaikan kasus ini. Ia akan menerima pengaduan dari pihak korban dan akan segera mendatangi pihak ponpes untuk mengklarifikasi kasus ini.

Pihaknya akan sangat kecewa apabila dugaan kasus tersebut memang benar-benar terjadi di lingkungan ponpes. Pasalnya menurut Enggar ponpes seharusnya adalah lokasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan keagamaan.

“Akan kami dampingi terus, namun kami juga masih akan menggunakan asas praduga tak bersalah dalam upaya penanganan kasus ini. Agar tidak ada yang merasa dirugikan oleh satu pihak dan sesuai dengan hukum berlaku,” tegas Pria yang akrab disapa Miko ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif