Soloraya
Selasa, 24 Mei 2016 - 11:42 WIB

KEBAKARAN SUKOHARJO : Kasus Siswi Bakar Kelas karena Di-bully Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel TNI dan Polsek Polokarto melihat lokasi kebakaran di ruang kelas VI Madrasah Ibtidaiah Muhammadiyah (MIM), Desa Ngombakan, Desa Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Senin (23/5/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sukoharjo yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Ngombakan, Polokarto oleh salag satu siswi setempat diselesaikan secara kekeluargaan.

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus Siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) (setingkat SD),V, yang membakar ruang kelasnya di Sukoharjo, dinyatakan selesai secara kekeluargaan.

Advertisement

Pihak Muhammadiyah, selaku pengelola sekolah bersedia menanggung semua kerusakan yang terjadi dan semua sepakat meminta polisi menutup kasus tersebut karena sudah dinyatakan selesai secara internal.

“Telah diadakan mediasi melibatkan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang hingga Pimpinan Ranting Muhammadiyah dengan pihak sekolah dan orangtua bocah V. Pihak sekolah dan orangtua bersepakat menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara kekeluargaan,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo, Eko Pujiatmoko, Selasa (24/5/2016).

Selanjutnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo akan segera memperbaiki ruang kelas dan sarana prasarana yang rusak atas kejadian tersebut, sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan nyaman.

Advertisement

“Siang nanti kami akan mendampingi kepala sekolah dan orangtua V menemui Kapolres Sukoharjo untuk meminta agar proses hukum kasus ini ditutup karena sudah dinyatakan selesai. Namun apabila dalam pengembangan penyidikan pihak kepolisian ditemukan indikasi kuat keterlibatan pihak lain yang tidak bertanggungjawab yang dapat merugikan amal usaha Muhammadiyah maka akan ditempuh tindakan lebih lanjut,” tegas Eko.

Di sisi lain, psikolog dari Aisiyah, Lisda Sarkhani, yang mendampingi V mengatakan masih mendalami tersebut.
Namun, dari pendampingan awal, V sebenarnya mengalami bullying saat dirinya masih bersekolah di sekolah lain, sebelum bersekolah di MIM Ngombakan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif