Soloraya
Senin, 23 Mei 2016 - 15:40 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : Saluran Colo Jadi Pilot Project Modernisasi Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saluran air di Dam Colo Timur, Nguter, Minggu (19/5/2013). Dam Colo Timur ini mengaliri saluran irigasi di enam kecamatan di Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

Pertanian Sukoharjo, pakar dari berbagai keilmuan menggelar riset saluran irigasi Colo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sejumlah peneliti yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan tengah melakukan riset saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat di Sukoharjo. Penelitian itu berkaitan erat dengan program modernisasi irigasi.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Minggu (22/5/2016), tim peneliti terdiri atas akademisi, ahli teknik irigasi dan anggota Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berencana melakukan riset mengenai program modernisasi irigasi di saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat. Saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat bakal menjadi pilot project program modernisasi irigasi di Indonesia.

Terdapat beberapa faktor pendukung dipilihnya saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat sebagai pilot project program itu. Akses infrastruktur yang berkualitas, sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai ditunjang kelembagaan petani pengguna air yang aktif menjadi faktor utama saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat dipilih menjadi pilot project program modernisasi irigasi.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengatakan telah dihubungi anggota tim peneliti yang bakal melakukan riset di saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat mengenai program modernisasi irigasi. Penelitian itu bakal memakan waktu hingga beberapa bulan mendatang lantaran tim peneliti membutuhkan data dan kajian teknis selama melakukan riset.

Advertisement

“Saya diminta memberikan masukan terkait riset yang dilakukan tim peneliti. Sekarang baru tahap awal riset, tim peneliti belum turun lapangan ke lokasi saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Tim peneliti itu dipastikan bakal turun lapangan untuk melakukan observasi dan pengumpulan data lapangan. Selama proses riset, anggota P3A Dam Colo Timur diminta mendampingi tim penelitian yang mengumpulkan data lapangan.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Jigong ini mengungkapkan belum mengetahui secara jelas konsep riset modernisasi irigasi yang dilakukan tim peneliti.

“Saya akan memberikan masukan berdasar kondisi riil di lapangan. Misalnya, ketersediaan air untuk mengairi lahan pertanian masih kurang,” ujar dia.

Advertisement

Selain itu, lanjut Jigong, mayoritas infrastruktur saluran irigasi Colo Timur maupun Colo Barat berusia tua. Infrastruktur saluran irigasi kerap rusak yang dipengaruhi faktor alam dan usia. Sementara instansi terkait hanya turun lapangan ketika ada saluran irigasi yang rusak. “Tugas utama saya hanya satu, jangan sampai ada anggota P3A Dam Colo Timur yang sawahnya tidak kebagian air. Hal ini membutuhkan komitmen dan disiplin yang tinggi.”

Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pemeliharaan BBWSBS, Antonius Suryono, mengatakan tim peneliti telah berkoordinasi dengan BBWSBS pada beberapa hari lalu. Dalam waktu dekat, tim peneliti bakal turun lapangan untuk mengumpulkan data. Menurut dia, saluran irigasi Colo Timur dan Colo Barat memang layak menjadi saluran irigasi percontohan. Hasil riset tersebut bakal diterapkan di beberapa saluran irigasi di Indonesia.

“Dari segi infrastruktur dan sarpras sangat memadai. Apalagi didukung kelembagaan petani pengguna air yang selalu aktif berkoordinasi dengan instansi terakit,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif