Jogja
Senin, 23 Mei 2016 - 19:55 WIB

PENCURIAN ORGAN TUBUH : Bukti CCTV Kasus Cuping Hidung Misterius

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamera CCTV (2mcctv.com)

Pencurian organ tubuh yang diduga terjadi di RSUD Panembahan Senopati masih sulit dibuktikan dengan rekaman CCTV

Harianjogja.com, BANTUL– Bukti kunci berupa kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) dalam kasus hilangnya cuping hidung almarhumah Wakiah, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul hingga kini masih misterius.

Advertisement

Otoritas RS dan polisi memberi keterangan berbeda terkait bukti kunci tersebut.

Pada Senin (23/5/2016) siang, Komisi D DPRD Bantul yang membidangi masalah kesehatan memanggil otoritas RSUD Panembahan Senopati. Dewan meminta penjelasan seputar standar prosedur penanganan jenazah, terkait hilangnya sebagian hidung milik almarhumah Wakiyah warga Dusun Jlagran, Poncosari, Srandakan, Bantul pada 30 Januari lalu.

Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul I Wayan Sudana kepada media seusai beraudiensi dengan DPRD menegaskan, Polda DIY yang menangani kasus ini belum pernah meminta bukti rekaman kamera pengintai atau CCTV ke RSUD. “Belum diminta sama polisi,” terang I Wayan Sudana, Senin.

Advertisement

Namun ia memastikan, CCTV yang terkait kasus hilangnya cuping hidung tersebut saat ini dalam kondisi baik alias tidak rusak. “Enggak rusak,” tuturnya.

Meski diakuinya tidak semua ruangan di RSUD terdapat kamera CCTV. Kamera pengintai itu antara lain hanya merekam tempat-tempat seperti lorong rumah sakit termasuk lorong yang dilalui jenazah Wakiah saat diantar dari bangsal perawatan Flamboyan ke kamar jenazah.

Sedangkan khusus di kamar mayat, Wayat mengklaim tidak terpasang CCTV. “Kalau CCTV di lorong ada,” ujarnya lagi. I Wayan Sudana juga menegaskan siap memberikan bukti rekaman CCTV tersebut apabila dimintai kepolisian.

Advertisement

Klaim I Wayan Sudana berseberangan dengan pernyataan penyidik Polda DIY Komisaris Polisi (Kompol)  Bambang Priyana. Pada Senin, tim penyidik Polda DIY mendatangi rumah keluarga korban Wakiah di Srandakan untuk keperluan pemeriksaan. Bambang memastikan, polisi sudah pernah meminta bukti rekaman CCTV ke otoritas RSUD Panembahan Senopati  Bantul.

Namun RSUD saat itu kata dia mengkaim, CCTV yang terkait kasus pencurian hidung itu rusak. Karenanya kata Bambang, polisi sampai sekarang tidak dapat mengandalkan rekaman CCTV itu sebagai bukti untuk mengungkap kasus pencurian hidung tersebut.

“Katanya semua [CCTV] rusak,” ungkap Bambang Priyana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif