Jateng
Senin, 23 Mei 2016 - 05:50 WIB

PEMBACOKAN SALATIGA : Bocah Korban Tragedi Kalitaman Dipindahkan ke RS Ken Saras

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andika, 5, bocah warga Kalitaman RT 003/RW 006, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat RS DKT Dr Asmir, Salatiga, setelah mendapat penganiayaan dari pamannya, Wahyu, Kamis (19/5/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pembacokan Salatiga melibatkan bocah berusia lima tahun, Andika, sebagai salah satu korban Tragedi Kalitaman itu.

Semarangpos.com, SALATIGA – Bocah berusia lima tahun yang menjadi korban pembacokan di Kalitaman, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Andika, akhirnya dirujuk ke RS Ken Saras, Ungaran. Andika dirujuk ke RS Ken Saras untuk mendapatkan perawatan bedah syaraf pada Sabtu (21/5/2016).

Advertisement

Sebelumnya, Andika menjadi korban penganiayaan pamannya, Wahyu Setyo Wibowo, 31, dengan menggunakan kapak, Kamis (19/5/2016). Ia mengalami luka parah di bagian kepala sebelah kiri.

Sesaat setelah mengalami penganiayaan, Andika dilarikan ke RS DKT dr. Asmir. Namun, selang beberapa saat ia harus dilarikan ke RSUD Salatiga sebelum akhirnya ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf, Thoha, di RS Ken Saras.

Advertisement

Sesaat setelah mengalami penganiayaan, Andika dilarikan ke RS DKT dr. Asmir. Namun, selang beberapa saat ia harus dilarikan ke RSUD Salatiga sebelum akhirnya ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf, Thoha, di RS Ken Saras.

Wakil Direktur RSUD Salatiga, Sulistyo, mengaku rencana semula, Andika akan dibawa ke RSUD Tugurejo. Namun, pihaknya tidak bisa mendapatkan jaminan Andika memperoleh ruang perawatan di rumah sakit milik pemerintah itu karena banyaknya pasien yang tengah dirawat.

“Akhirnya kami putuskan untuk dirawat di RS Ken Saras. Kebetulan, RS Ken Saras selain jaraknya dekat, di situ juga memiliki dokter spesialis bedah syaraf,” beber Sulistyo saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu (22/5/2016).

Advertisement

“Tulang tengkorang kirinya patah dan ada pendarahaan di otak yang menyebabkan trauma. Dari pihak rumah sakit kami pun harus merujuk dia ke rumah sakit lain karena kami tidak punya dokter bedah syaraf,” imbuh Sulistyo.

Selain Andika, kebrutalan Wahyu juga menyasar kepada ayah, ibu, nenek serta adik perempuannya. Keempat korban lainnya juga tengah menjalani perawatan intensif di RS DKT dr Asmir dan RST Dr. Soedjono, Magelang.

Sementara itu, Wahyu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Salatiga. Kapolres Salatiga, AKBP Yudho Hermanto, melalui Kasubag Humas Polres Salatiga, AKP I Nyoman Suasma, mengatakan saat menjalani pemeriksaan Wahyu seringkali memberikan keterangan yang berubah-ubah hingga membingungkan petugas.

Advertisement

“Keterangan pelaku masih berubah-ubah. Setiap ditanya penyidik kadang bisa diajak komunikasi, namun tak jarang sulit diajak berkomunikasi,” beber Nyoman Suasma.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif