Sport
Senin, 23 Mei 2016 - 15:00 WIB

MOTOGP 2016 : Gagal Finis di Mugello, Rossi Kecewa Berat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Valentino Rossi (Crash.net)

Motogp 2016 diwarnai dengan kekecewaan Valentino Rossi yang gagal finis di Mugello.

Solopos.com, MUGELLO – Valentino Rossi sangat kecewa karena gagal finis di seri keenam Motogp 2016 di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (23/5/2016). Rossi mengalami masalah pada mesin motornya sehingga tak bisa melanjutkan balapan.

Advertisement

Padahal Rossi start dari posisi terdepan di balapan tersebut. Dia pun mengincar kemenangan karena terakhir menang di Mugello adalah pada 2008 lalu. Awalnya Rossi tampak baik dengan laju motornya.

Dia pun bersaing ketat dengan Jorge Lorenzo yang menyodok ke posisi paling depan. Keduanya berduel dan hanya berjarak 0.1 detik. Namun memasuki putaran kedelapan, laju Rossi nampak melambat. Himngga akhirnya dia tidak bisa melanjutkan balapan.

Pada akhrinya, Lorenzo yang berhasil menjuarai balapan ini. Dia menyalip Marc Marquez tepat sebelum menyentuh garis finis. Sementara di tempat ketiga diduduki pembalap Ducati, Andrea Iannone.

Advertisement

“Apa yang bisa saya katakan? Sulit untuk mengatakan sesuatu. Maksud saya, ini adalah sesuatu yang sangat disayangkan. Selalu begitu ketika Anda mengalami kegagalan teknis dalam balapan,” ujar Rossi seperti dikutip Crash.net, Senin (23/5/2016).

“Namun, kali ini terasa lebih mengecewakan karena kami berada di Mugello dan punya atmosfer fantastis dengan banyak fans, dan khususnya karena saya sangat tangguh di sepanjang akhir pekan dan dalam balapan. Saya merasa sangat nyaman dengan motor dan sangat cepat,” jelasnya.

“Jadi, tentu saja saya bisa mengejar kemenangan di Mugello, yang lebih dari sekadar target. Ini adalah salah satu mimpi saya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir karena kemenangan terakhir saya di sana adalah pada 2008.”

Advertisement

“Hari ini saya sangat cepat dalam balapan. Dan saya saat itu berada di belakang Lorenzo, tapi saya pikir saya punya kecepatan yang sedikit lebih baik dibandingkan dia. Jadi, saya tentu saja bisa mencoba untuk menekan. Namun, sayangnya mesin motor rusak. Hal ini terasa sangat berat karena motor saya tak pernah rusak dalam balapan sejak Misano 2007. Sembilan tahun,” papar The Doctor.

“Sayangnya di lap keenam, motor saya mulai bermasalah dan kopling tidak terbuka, mungkin karena mesin sudah mulai agak macet. Karena alasan itulah saya melebar. Namun, dalam tujuh-delapan tikungan saya kembali membuntuti Lorenzo karena saya sedikit lebih cepat. Akan tetapi, setelahnya mesin rusak,” tutup rider 37 tahun itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif