Soloraya
Senin, 23 Mei 2016 - 17:15 WIB

KESEHATAN LINGKUNGAN WONOGIRI : Duh, Masih Ada 193 Desa/Kelurahan Jorok

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kesehatan lingkungan Wonogiri, ratusan desa dan kelurahan masih berstatus jorok.

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 193 desa/kelurahan di Wonogiri masih menyandang status jorok. Status tersebut diberikan karena di daerah-daerah tersebut masih banyak masyarakat yang buang air besar sembarangan.

Advertisement

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Supriyo Heriyanto, mengatakan hal tersebut menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri yang telah menginjak usia ke-275 tahun. Dia mengatakan secara keseluruhan, terdapat 294 desa/kelurahan di Wonogiri.

“Sebanyak 66 persennya statusnya masih jorok,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (23/5/2016). Dia mengatakan berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri No. 12/2015 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), desa/kelurahan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu desa/kelurahan bersih, desa/kelurahan cukup bersih dan desa/kelurahan jorok.

Dia mengatakan hingga saat ini belum ada desa/kelurahan di Wonogiri yang meraih status desa bersih. “Namun sudah ada dua kecamatan yang berproses menuju desa bersih, di antaranya adalah Kecamatan Puhpelem dan Wuryantoro. Kedua kecamatan tersebut wilayahnya sudah 100 persen menanggalkan status desa/kelurahan jorok. Sedangkan kecamatan yang berpotensi menyusul dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Giritontro dan  Ngadirojo,” kata dia.

Advertisement

Lima Kecamatan dengan proporsi desa jorok terbanyak  adalah Kecamatan Baturetno, Jatipurno, Bulukerto, Paranggupito, dan Sidoharjo. “Sesuai maklumat PBB bahwa pemenuhan sanitasi dasar layak adalah hak asasi dan adanya target pencapaian Universal Access (UA) dan Sustainability Development Goals (SDGs) maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu melakukan percepatan dalam mengeliminasi desa dengan status jorok,” kata dia.

Supriyo mengatakan hasil beberapa penelitian, kondisi sanitasi lingkungan dapat mempengaruhi status gizi seseorang terutama balita.

Camat Giritontro, Joko Waluyo, mengatakan saat ini pihaknya terus mengimbau masyarakatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Kami terus mengimbau agar masyarakat tidak membuang air besar sembarangan. Kami juga mengimbau agar dana desa yang diperoleh dapat disalurkan untuk bantuan jamban ke masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif