Jogja
Senin, 23 Mei 2016 - 14:20 WIB

AGENDA JOGJA : Sejumlah Tokoh Nasional Akan Mengisi Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan di UMY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Bambang Cipto didampingi Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif (tengah) menyerahkan piagam penganugerahan gelar kehormatan kepada Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. HC Mahathir Mohamad (kanan) di Sportarium, Kampus UMY, Bantul, DI. Yogyakarta, Kamis (17/03/2016). Mahathir menerima gelar Doctor Honoris Causa bidang Studi Perdamaian dan Islam, gelar ini adalah gelar ke tiga dari perguruanan tinggi di Indonesia dan menjadi gelar Doctor Honoris Causa yang 46 kali baginya.

Agenda Jogja berupa Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan akan diisi oleh sejumlah tokoh nasional

Harianjogja.com, BANTUL-Sejumlah tokoh nasional, akan menjadi pengisi diskusi dalam rangkaian Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 23-24 Mei 2016.

Advertisement

Kepala Biro Humas dan Protokol UMY Ratih Herningtyas menuturkan, sejumlah tokoh Indonesia yang akan hadir dalam kegiatan KNIB ialah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan, Jimly Asshidiqie, Prof.Abdul Malik Fadjar, Prof.Muhammad Sirajuddin Syamsudin (Din Syamsudin), Prof.Ahmad Syafii Maarif, Prof.Franz Magnis Suseno, dan lainnya.

Sesungguhnya ada filosofi yang dibawa oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah dalam perhelatan KNIB ini, lanjut Ratih, yang kemudian juga menjadi alasan tokoh-tokoh penting ini diundang. Yakni menjadi momentum dalam memeringati Hari Kebangkitan Nasional, dan menunjukkan kontribusi Muhammadiyah untuk menumbuhkan gagasan Indonesia berkemajuan.

Sejatinya bagaimana Muhammadiyah memberikan peranan bukan hanya dari sisi relijiusitas, melainkan ke segmen kehidupan yang lebih komprehensif. Ratih yang juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia KNIB menuturkan, kegiatan ini dinamakan konvensi bukan tanpa alasan.

Advertisement

“Konvensi ini memang yang pertama kali diadakan, namun bukan yang terakhir. KNIB akan mencari gagasan-gagasan, ide dan isu untuk memajukan bangsa, baik dari bidang politik, budaya, sosial, ekonomi dan bidang lainnya,” kata dia.

Ratih menambahkan, selain memberikan amanat pada pembukaan KNIB, Presiden juga akan menandatangani sejumlah prasasti yang menjadi bukti Muhammadiyah telah mencapai kemajuan, beberapa di antara prasasti itu yakni prasasti peresmian Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai salah satu universitas perempuan pertama di Indonesia, dan prasasti peresmian Program Studi Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif