Jateng
Minggu, 22 Mei 2016 - 11:50 WIB

PENGGUSURAN SEMARANG : Pilih Kekerasan, PT KAI Dicemooh Netizen

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dikerahkan PT KAI menggusur rumah warga di kawasan Kebonharjo, Semarang, Jateng, Kamis (19/5/2016).(JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Penggusuran Semarang yang dilakukan PT KAI terhadap rumah warga Kebonhajo disesalkan netizen Group Facebook, MIK Semar.

Semarangpos.com, SEMARANG –PT Kereta Api Indonesia  Daerah Operasional IV Semarang dicemooh netizen Grup Facebook, MIK Semar. Langkah PT KAI Daops IV Semarang menggusuran rumah warga Kampung Kebonharjo, Tawang Emas, Semarang, Kamis (19/5/2016), dianggap arogan.

Advertisement

Tudingan para netizen di Grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) ke PT KAI didasarkan kenyataan perusahaan pelat merah itu mengerahkan anggota Brimob Polda Jateng untuk menghadapi rakyat. “Saya juga netral tidak dukung mendukung, hanya menyesalkan kenapa harus terjadi. Bukankah bisa musyawarah untuk mufakat,” tulis pengguna akun Facebook Arga Suharto.

Tulisan Arga Suharto ini mengomentari postingan pengguna akun Facebook Karsamuda Nur Restiawan di Group Facebook MIK Semar, Jumat (20/5/2016). “Alhamdulillah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa ternyata Maha Adil untuk umatnya. Beberapa waktu lalu saya pernah berkeluh kesah tentang PT KAI di group ini. Banyak yang membela PT KAI terutama dari komunitas railfans, bahkan ada yang bilang dari komunitas tersebut kalau saya itu banci, tapi ketika ada kejadian antara PT KAI dengan warga Kebonharjo Semarang, Kamis kemarin (19/05/2016),  mereka yang pernah membela PT KAI diam semua kayak banci, bahkan kayak kucing yang takut dengan air, tidak ada yang berani posting/komentar untuk membela PT KAI,” tulisnya.

Pengguna akun Facebook Karsamuda Nur Restiawan itu terang-terangan mendukung warga Kebonharjo untuk melawan PT KAI yang dinilainya arogan. “Untuk warga Kebonharjo, percayalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa pasti Maha Adil untuk umatnya. Keadilan akan datang bagi umatnya yang tertindas, untuk warga Kebonharjo jangan takut menulis surat terbuka di group ini maupun di akun FB KAI121 yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI dan Dirut [Direktur Utama] PT KAI beserta jajarannya. Ungkapkan semua keluhan kalian di surat terbuka tersebut,” tulis Karsamuda Nur Restiawan panjang lebar.

Advertisement

“Setuju PT KAI arogan, memilih jalan kekerasan,” tulis pengguna akun Facebook Theresia Tarigan.

“Jelas arogan, langsung pakai pasukan Brimob sak munu akehe [begitu banyaknya,” timpal pengguna akun Facebook Deka Setiawan.

Menurut pengguna akun Facebook Slamet Zapatista Haryanto, negara telah lalai memberikan perlindungan, penghormatan, serta pemenuhan hak asasi menusia (HAM) warga Kebonharjo. “Keberadaan negara seharusnya memberikan rasa aman, nyaman, adil, serta kejahteraan bagi warga negaranya. Negara telah lalai memberikan perlindungan, penghormatan serta pemenuhan HAM warga Kebonharjo, di mana hak asasi tersebut adalah hak atas perumahan, hak atas rasa aman, hak hidup. Kejadian kemarin membuat mata kita terbuka bahwa negara belum bisa menjaminnya, akankah kita diam?” tulisnya.

Advertisement

PT KAI sebagai pewaris lahan-lahan bekas perusahaan kereta api milik penjajah Belanda beralasan menertibkan aset demi merealisasikan reaktivasi rel kereta api pelabuhan Tanjung Emas sesuai ambisi pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo. Padahal, semasa menjabat wali kota Solo, Jokowi—sapaan akrab Joko Widodo—senantiasa mengedepankan dialog dalam memindahkan warga dari tanah negara. Langkah kekerasan PT KAI itu juga didukung Polri dan TNI yang merupakan aparatur negara.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif