SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan pada acara ramah tamah Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (8/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)
SBMPTN 2016 merupakan salah satu cara para lulusan SMA dan sederajat menembus perguruan tinggi.
Solopos.com, JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berbagi kunci sukses lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, kepada ratusan peserta “try out” yang digelar partainya.
“Banyak anak-anak kita yang akan mencoba keberuntungan untuk masuk PTN. Saya sudah melihat cara untuk melakukan ujian, tryout ini kira-kira hampir sama akan disajikan pada saatnya ketika ujian masuk PT tersebut,” katanya di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu (21/5/2016).
Dia mengatakan, saat ini banyak Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia dan dia berharap siswa mendaftar ke mana saja pasda fakultas yang diminati mereka.
Megawati menyarankan siswa tidak mendaftar pada hanya satu universitas namun membuka lebih banyak peluang lolos SBMPTN.
“Saya berpengalaman, ketika masuk ke dua PT Unpad dan UI, kalau memungkinkan, jangan ambil satu, tetapi ambil dua dengan fakultas yang berbeda. Hal itu membuka ruang untuk memungkinkan untuk bisa berhasil dalam ujian yang ada,” ujarnya.
Dia mengatakan soal-soal try out yang ditampilkan adalah kompilasi dari soal yang muncul dalam ujian SBMPTN selama kurun waktu 10 tahun terakhir.
Menurut dia, hal yang harus dilakukansiswa adalah jangan salah dalam menjawab pertanyaan dan tetap mengikuti aturan yang berlaku.
“Sehingga yang paling harus jangan salah, kebanyakan siswa tidak berhasil karena tidak mengetahui aturan yang diberikan sehingga banyak kesalahan yang tidak berarti,” katanya.
Menurut Presiden kelima RI itu, “try out” bukan hanya mengejawantahkan kecerdasan siswa namun juga mengenai bagaimana mereka mengikuti prosedur ujian.
Dia berharap siswa tidak gugup mengerjakan soal try out dan ujian SBMPTN nanti.
Megawati membuka acara Try Out Nasional yang digagas PDIP yang diikuti kurang lebih 200.000 peserta SMA/sederajat di 34 Provinsi se-Indonesia.