News
Sabtu, 21 Mei 2016 - 10:11 WIB

PESAWAT HILANG : Terkuak, Kemungkinan Ada Api di Dekat Kokpit EgyptAir

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Egyptair (www.ft.com)

Pesawat hilang EgyptpAir dipastikan setelah ditemukannya puing oleh militer Mesir.

Solopos.com, KAIRO – Data dari Sistem Komunikasi dan Pelaporan Pesawat atau ACARS menyebutkan adanya peringatan asap ketika pesawat EgyptAir MS804 hilang kontak. Diduga sumber api yang menghasilkan asap itu berada di dekat kokpit.

Advertisement

Dilansir detikcom dari sebuah kantor berita, Sabtu (21/5/2016), pihak otoritas Mesir mengaku tengah menyelidiki laporan tersebut. Pihak otoritas Kementerian Perhubungan Mesir belum membantah, pun mengamini temuan tersebut.

“Kami tengah menyelidiki laporan itu. Saat ini, saya tidak bisa membantah atau mengonfirmasi temuan itu,” ucap otoritas Kementerian Perhubungan Mesir.

Sementara itu, dilansir CNN.com, pakar penerbangan David Soucie, menyebutkan bahwa indikator asap dari suhu panas dekat jendela kopilot dan di lavatory di belakang kokpit.

Advertisement

“Apabila ada api di pesawat, di area yang ditunjukkan ACARS, kemungkinan ada sesuatu di dekat kokpit. Bisa jadi itu ada kegagalan mesin, atau korsleting,” ucapnya.

Soucie menyebut ACARS tidak bisa menunjukkan penyebab pesawat jatuh. NAmun data itu penting lantaran terkirim setiap 1 atau 2 menit.

“Apabila itu berasal dari bom, dan karakteristik bom itu akan melelehkan dinding kabin pesawat. Dan ini bukan indikasinya, karena bom itu sangat cepat dan laporan tersebut tidak menunjukkannya,” kata Soucie yang menyebut kemungkinan api itu mengganggu peralatan komunikasi pesawat.

Advertisement

ACARS merupakan tautan data untuk mengirimkan pesan antara pesawat dengan stasiun di darat. Waktu pelaporan adanya peringatan asap di ACARS sesuai dengan waktu ketika pesawat tersebut dilaporkan hilang pertama kali.

Pesawat EgyptAir dipastikan hilang setelah ditemukannya puing oleh militer Mesir. Pencarian pun dilakukan di sekitar lokasi puing ditemukan di sekitar 290 kilometer atau 180 mil dari Alexandria.

Pesawat tersebut membawa 56 penumpang dan 10 kru. Pesawat itu diketahui terbang dari Paris, Prancis, menuju Kairo, Mesir.

Pesawat terakhir kali terlihat sebelum lepas landas di bandara Charles de Gaulle Airport pada Rabu (18/5/2016) malam waktu setempat. Pesawat sebelumnya terlihat di pantauan radar pada ketinggian 37.000 kaki atau sekitar 80 mil sebelum masuk dalam wilayah udara Mesir. Kemudian pesawat sempat menukik ke kiri lalu berputar 360 derajat ke kanan dan ketinggiannya semakin menurun dan hilang dari pantauan radar di ketinggian 10.000 kaki.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif