Sport
Sabtu, 21 Mei 2016 - 09:00 WIB

KEJURNA PARALAYANG 2016 : Kabut Ganggu Jarak Pandang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atlet Putri senior sedang berlaga di nomor Ketepatan mendarat dalam Lomba Paralayang Nasional seri 1 di bukit Segoro gunung, Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat (20/5). Kejuaraan tersebut akan berlangsung hingga Minggu (22/5). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kejurnas Paralayang 2016 diwarnai dengan kabut.

Solopos.com, KARANGANYAR — Hari pertama penyelenggaraan kejuaraan paralayang bertajuk Paragliding Trip of Indonesia (Troi) 2016 Seri I yang digelar di Bukit Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat (20/5/2016), terkendala cuaca. Kabut tebal yang menyelimuti lereng Gunung Lawu ini sempat mengganggu jarak pandang para atlet yang akan lepas landas.

Advertisement

Alhasil, para peserta Troi seri pertama ini mesti bersabar demi menunggu cuaca kembali bersahabat. Tak hanya terganggu saat lepas landas, kabut itu juga menghalangi tempat titik darat. Meskipun demikian, semua penerbang tetap terjun meski harus berpindah level pendaratan terlebih dulu.

“Kabut ini memang mengganggu jalannya perlombaan. Kami berharap pada hari berikutnya cuaca bisa lebih baik,” papar Ketua Panpel, Hendrik Wibowo, kepada wartawan, Jumat.

Ia menambahkan kabut tebal yang turun sedari pagi membuat para atlet harus terjun dari titik darat level satu atau tertinggi ke level empat. Namun demikian, adanya kabut ini tak sampai mempengaruhi kecepatan angin yang bertiup sekitar 15-19 knot. Hitungan ini terbilang masih aman dan layak untuk para peserta level junior maupun senior.

Advertisement

Sekretaris panitia, Adrian Pri Hartanto, menambahkan sebanyak 276 peserta ambil bagian dalam ajang paralayang tahunan tingkat nasional ini. Para atlet itu berasal dari 16 provinsi yang mengikuti perlombaan kategori ketepatan mendarat (KTM) senior-junior dan tandem.

Seri pertama Troi ini digelar selama tiga hari hingga Minggu (22/5/2016). Sedangkan Seri II akan diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara, Juli 2016 mendatang. Sementara Seri III di Mantar, Nusa Tenggara Barat, Agustus. Seri ini sekaligus sebagai ajang seleksi PON 2016 di Bandung, Jawa Barat. Seri terakhir, diadakan di Painan, Sumatera Barat, Oktober 2016.

“Persaingan Troi 2016 lebih ketat dari pada tahun sebelumnya. Hal ini tak lepas dari turunnya sederet atlet PON masing-masing provinsi. Ini sebagai pemanasan bagi mereka sebelum main di PON,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, atlet tuan rumah, Dian Agus Triasto, optimistis mampu meraih nilai tertinggi di nomor KTM perorangan. Kepercayaan diri atlet andalan Jateng ini lantaran ia sudah sangat mengenal medan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif