Soloraya
Sabtu, 21 Mei 2016 - 15:00 WIB

Jelang Puasa, Pengawasan Jajanan Diintensifkan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia bahan pangan (JSunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Disperindag mengintensifkan pengawasan jajanan jelang Bulan Puasa.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo menggiatkan pengawasan makanan jajanan jelang bulan Puasa. Kantin sekolah dan lapak pedagang kaki lima (PKL) menjadi lokasi yang paling disorot untuk perlindungan konsumen.

Advertisement

Kepala Disperindag, Triyana, mengatakan ada kecenderungan munculnya varian jajanan baru pada anak jelang bulan Puasa. Pihaknya perlu memastikan jajanan tersebut sehat dan higienis untuk dikonsumsi. Triyana bakal membentuk tim yang menggandeng Dinas Kesehatan Kota, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan polisi untuk pengecekan makanan jajanan.

“Jangan sampai ada penyebaran penyakit akibat kandungan dalam jajanan,” ujarnya saat ditemui wartawan di DPRD belum lama.

Triyana bakal memelototi kantin sekolah dan lapak PKL untuk mengecek peredaran jajanan. Pihaknya akan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. Hal itu untuk memastikan makanan layak dikonsumsi.

Advertisement

“Selain itu kami akan mengecek cara pembuatan makanannya, higienis atau tidak,” kata dia.

Tahun lalu pihaknya menemukan sejumlah jajanan bermasalah di sekolah. Triyana tak ingin temuan itu kembali terulang lantaran kurangnya pengawasan. Dari uji laboratorium yang dilakukan sepanjang tahun ini, Triyana mengklaim tak ada indikasi jajanan yang membahayakan kesehatan.

“Kami sudah keliling di 15 tempat di antaranya sekolah dan pasar. Temuan makanan berbahaya negatif,” tuturnya.

Advertisement

Belum lama ini Pemkot mengecek makanan jajanan yang dijual di SD Pangudi Luhur. Kini uji laboratorium tengah dilakukan untuk mengetahui adakah kandungan berbahaya seperti formalin, boraks, methanil yellow dan rhodamin B.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD, Honda Hendarto, mewanti-wanti Pemkot tak hanya melakukan pengawasan makanan jajanan setelah jadi. Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, perlu pemantauan berkala di lokasi-lokasi produksi makanan. “Upaya preventif juga perlu didorong,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif