News
Sabtu, 21 Mei 2016 - 16:45 WIB

INVESTASI SOLO : Kadin Petakan Potensi Selain Tekstil

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawati merapikan pakaian batik yang ditawarkan salah satu tenant dalam pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar di Solo Paragon Lifestyle Mall, Minggu (14/2/2016). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Investasi Solo, selain tekstil, Kadin mulai memetakan potensi untuk digarap kerja sama dengan Asia Tengah dan Selatan.

Solopos.com, SOLO–Kerja sama dengan Asia Tengah dan Asia Selatan yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri diharapkan membuka kerja sama di sektor industri lain selain tekstil. Hal ini mengingat Solo memiliki potensi yang sangat besar.

Advertisement

Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, David R. Wijaya, menyampaikan negara di Asia Tengah dan Selatan tersebut tidak hanya berpeluang di sektor tekstil tapi masih banyak sektor lain yang bisa dikembangkan, seperti mebel dan kerajinan. Menurut dia, kerja sama tekstil ini bisa menjadi momentum untuk membuka kerja sama di bidang lain.

“Kadin akan mencoba untuk memetakan kerja sama seperti apa yang berpotensi dan perluang besar. Saat berbincang dengan Duta Besar Sri Lanka, Mr. Dharshana mengatakan kalau mereka tertarik juga untuk bekerja sama di bidang lain selain tekstil. Oleh karena itu, kami terus berhubungan untuk membahas peluang kerja sama lain,”ungkap David saat ditemui Solopos.com, Jumat (20/5/2016).

Sementara itu, pada Jumat pagi, rombongan duta besar dari berbagai negara tersebut berkeliling ke sentra industri batik dari skala kecil hinga besar. Rombongan tersebut mengunjungi Kampung Batik Laweyan, Museum Batik Danar Hadi, komunitas industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Solo, serta PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Advertisement

David menyampaikan kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung produksi batik dari industri kecil hingga besar. Dia mengatakan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki segmen khusus karena tidak bisa memproduksi dalam jumlah besar. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan apabila pelaku UKM ingin melakukan ekspansi ke Asia Timur dan Asia Selatan bisa membentuk konsorsium.

Owner Gunawan Design, Gunawan Kurnia P., menyampaikan para duta besar tersebut berharap pelaku usaha Indonesia berinvestasi ke negara mereka. Namun dia mengatakan hal tersebut sulit dilakukan karena keterbatasan modal dari pelaku UKM. Duta besar dari negara-negara tersebut juga tidak ingin hanya menjadi pembeli tapi juga bsia menjual produk ke negara lain.

Oleh karena itu, dia mengatakan solusi yang bisa dilakukan adalah kerja sama, pelaku UKM Solo sebagai kreatornya sedangkan pelaku usaha di Asia Selatan dan Asia Tengah sebagai pemilik modal dan penyedia tenaga kerja. Oleh karena itu, dari daftar pelaku usaha yang sudah diberikan akan dipelajari terlebih dahulu. Apabila ada yang cocok, pelaku usaha akan datang ke negara-negara tersebut untuk pembahasan lebih lanjut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif