Jogja
Jumat, 20 Mei 2016 - 14:55 WIB

LARANGAN KOMUNIS : Kumpulkan Camat dan Lurah, Dandim Bahas Isu Radikalisme dan Bahaya Laten Komunisme

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan Komando Distrik Militer (Kodim) 0734 Jogja mengumpulkan sejumlah camat dan lurah se-Kota Jogja dalam rangka komunikasi sosial TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Markas Kodim Jogja, Kamis (19/5/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Larangan komunis di Indonesia ditindaklanjuti Kodim Jogja dengan mengumpulkan camat dan lurah se-Kota Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Komando Distrik Militer (Kodim) 0734 Jogja mengumpulkan sejumlah camat dan lurah se-Kota Jogja dalam rangka komunikasi sosial TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Markas Kodim Jogja, Kamis (19/5/2016).

Advertisement

Dalam pertemuan rutin tahunan tersebut juga digelar diskusi terkait dengan isu-isu kekinian yang terjadi di masing-masing kecamatan sampai kelurahan, di antaranya soal isu radikalisme, proxy war, narkoba, sampai bahaya laten komunisme.

“Bahaya laten komunisme perlu diwaspadai,” kata Mayor Infantri Raden Ambar Tjahjono saat memandu diskusi.

Tjahjono juga mewanti-wanti adanya proxy war atau perang yang memanfaatkan pihak ketiga. “Dalam istilah jawanya nabok nyilih tangan,” katanya.

Advertisement

Proxy war diakuinya diakuinya menjadi ancaman nyata yang sedang terjadi di Indonesia saat ini karena Indonesia yang kaya akan sumber daya energi menjadi incaran berbagai negara.

Komandan Kodim 0734 Letkol HM Gurning mengatakan komunikasi sosial TNI, lurah, dan camat sebagai bagian dari metode pembinaan teritorial untuk memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan guna mewujudkan rasa saling pengertian, kebersamaan dan keterpaduan emosional sesama komponen pertahanan negara.

“Secara bersama-sama saling membantu dan mendukung,” katanya.

Advertisement

Selain itu, pertemuan tersebut juga bagian dari meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan situasi dan melaksanakan upaya pencegahan dengan melibatkan peran serta semua komponen masyarakat. Dengan harapan bangsa ini tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang mengarah pada perpecahan.

Gurni menyatakan negara sudah memiliki landasan dan falsafah yang jelas sehingga segala upaya yang tidak sesuai dengan Pancasila tidak boleh dilanggar dengan paham fanatisme sempit dan radikalisme?.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif