Soloraya
Jumat, 20 Mei 2016 - 19:15 WIB

KEMARAU WONOGIRI : Pemkab Pantau Daerah Rawan Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengantre untuk mendapatkan paket sembako gratis dalam acara bazar murah yang digelar Pemkot Solo di lapangan Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (9/7/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Kemarau Wonogiri, Pemkab mulai menyiapkan cadangan pangan untuk antisipasi kemarau.

Solopos.com, WONOGIRI–Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Wonogiri mulai menyiapkan cadangan pangan untuk mengantisipasi kurangnya ketersediaan pangan saat terjadi kekeringan. KKP juga sudah mulai memantau daerah-daerah rawan pangan.

Advertisement

Kepala KKP Wonogiri, Stefanus Pranowo, mengatakan tahun ini pemerintah menyiapkan 25 ton beras untuk cadangan pangan melalui APBD 2016 senilai Rp138 juta. “Saat ini masih proses pengadaan. Cadangan pangan tersebut ditujukan untuk antisipasi rawan pangan pada saat musim kemarau nanti,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (20/5/2016).

Seperti diketahui pada musim kemarau, sejumlah wilayah di Wonogiri selalu mengalami krisis air. Hal tersebut juga berdampak pada menurunnya hasil panen, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan harus mendapat pasokan. Selain mengadakan cadangan pangan melalui penetapan anggaran, pihaknya juga akan mengupayakan pengadaan cadangan pangan pada perubahan anggaran nanti.

Saat ini pihaknya juga tengah memantau sejumlah daerah yang rawan terdampak musim kemarau. “Dari tahun ke tahun, ada tiga daerah yang selalu mengalami rawan pangan, di antaranya adalah Desa Songbledeg, Desa Gudangharjo, dan Desa Gunturharjo,” kata dia. Ketiga desa tersebut ada di Kecamatan Paranggupito. Namun begitu hingga saat ini KKP belum mendapatkan usulan pemberian bantuan dari ketiga desa tersebut.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau mulai terjadi Mei dasarian pertama. Sedangkan pada dasarian kedua dan tiga sudah merambah ke wilayah selatan. “Hanya saat ini masih terjadi hujan. Kami juga belum menerima laporan munculnya kelangkaan air bersih dan sebagainya,” kata dia.

Seperti diketahui dampak musim kemarau selalu dirasakan oleh masyarakat khususnya di wilayah Wonogiri selatan. Warga biasanya kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif