Soloraya
Jumat, 20 Mei 2016 - 12:10 WIB

HARI LANSIA NASIONAL : Nama Bupati dan Wabup Jadi Tebak-Tebakan Warga Lansia

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberi pertanyaan kepada salah satu perempuan lansia dalam peringatan Hari Lansia Nasional di Rest Area Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (20/5/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Hari Lansia Nasional diperingati di Sragen diikuti ratusan warga lansia.

Solopos.com, SRAGEN – Ratusan nenek dan kakek berkumpul di rest area Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (20/5/2016) pagi. Mereka menggelar upacara bendera pada momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang juga bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional. Dengan pakaian bebas, para nenek dan kakek yang berusianya 65 tahun ke atas itu masih kuat berdiri lama.

Advertisement

Para orang tua lanjut usia itu antusias mengikuti upacara yang dibina Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Yuni, sapaan akrabnya, tak banyak berbicara dalam momentum itu. Yuni justru mengajak tebak-tebakan bersama nenek-nenek yang berani tampil ke depan. Yuni menjanjikan hadiah bagi siapa pun yang bisa menjawab pertanyaan.

“Yang berani maju dan ingin hadiah silakan acungkan tangan!” teriak Yuni kepada 900 orang lanjut usia yang datang.

Advertisement

“Yang berani maju dan ingin hadiah silakan acungkan tangan!” teriak Yuni kepada 900 orang lanjut usia yang datang.

Enam orang berlari ke depan. Satu per satu, Yuni memberi pertanyaan untuk mereka. Pertanyaannya cukup ringan dan mudah dijawab. Para pejabat eselon II yang hadir pun mendapat kesempatan untuk memberi pertanyaan, seperti Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Sragen Wahyu Widayat, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen Simon Nugroho, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen Parsono, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen Purwadi Joko Haryanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen Zubaidi, dan pejabat lainnya.

Warsiyem, 65, warga Jetak, mendapat giliran mendapat pertanyaan. Yuni memangil Parsono supaya memberi pertanyaan.

Advertisement

“Eit, enggak boleh melihat!” ujar Yuni dengan sigap menutupi tulisan namanya. Warsiyem gugup. Dia hanya bisa tersenyum sambil mengingat-ingat. “Mbak Yuni namanya. Nama panjangnya Mbak Yuni Sukowati. Kalau nama Pak Wakil Bupati, Mas Dedy,” kata Warsiyem.

Siti Aminah, 60, warga Dukuh Sukomarto, Jetak, mendapat giliran berikutnya. Siti harus menjawab tiga pertanyaan yang diajukan Kepala Dinsos Purwadi Joko Haryanto. “Siapa nama bupati sebelum Pak Agus Fatchur Rahman? Lalu siapa nama Camat Sidoharjo dan Kepala Desa Jetak?” ujarnya.

“Waduh pertanyaannya banyak banget. Satu saja mangga mbah. Nama Bupati sebelum Pak Agus siapa?” ujar Yuni mengulangi pertanyaan Joko. Dengan ragu-ragu, Siti menjawab Untung Wiyono. Pertanyaan lainnya dari Joko diberikan untuk dua lansia terkahir, yakni Sukinem, 68, dan Paulus, 70. Sukinem dengan lantang menjawab Siswanto nama Kades Jetak. Giliran Paulus mendapat pertanyaan yang berbeda.

Advertisement

“Kabupaten Sragen itu memiliki berapa kecamatan?” tanya Yuni.
“Kula mboten ngertos [saya tidak tahu],” jawab Paulus dengan lugu. Yuni mengajukan pertanyaan pengganti dengan mudah, Desa Jetak itu terletak di kecamatan mana? Pertanyaan itu dijawab dengan mudah oleh Paulus.

Setiap peserta mendapatkan hadiah uang tunai yang terbungkus dalam amplop putih. Ukuran amplopnya pun berbeda. Dari enam orang tua yang menjawab pertanyaan, ternyata hanya lima yang dapat hadiah karena amplopnya kurang. Dengan spontanitas, Kepala Bappeda Sragen Simon Nugroho mengambil dompet hitam dan diambilah dua lembar uang Rp100.000.

“Ini khusus Mbah Paulus tanpa amplop. Semua isinya sama,” kata Yuni.
Usia upacara, para orang tua lanjut usia mengikuti senam massal dengan instruktur lansia juga. Sekretaris Dinsos Sragen, Heri Susanto, menyebut jumlah lansia di Sragen mencapai 20.000 orang yang tergabung dalam 60 kelompok.

Advertisement

Jetak merupakan satu-satunya desa yang menjadi percontohan pelayanan lansia karena memiliki Unit Pelayanan Soaial Lanjut Usia. Unit pelayanan itu masuk dalam nominasi lomba tingkat nasional.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif