Otomotif
Jumat, 20 Mei 2016 - 00:10 WIB

BURSA MOTOR : Tren Bebek Kian Redup, Yamaha Ogah Lempar Model Baru

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yamaha MX King. (Liputan6.com)

Bursa motor bebek semakin tergerus oleh skutik dan sport.

Solopos.com, JAKARTA – Sejak kemunculan skuter matik (skutik), tren moped alias bebek di bursa motor Tanah Air semakin meredup setiap tahunnya. Hal itu juga dirasakan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, YIMM mengaku tidak punya pilihan selain lebih fokus ke bursa motor skutik dan sport. Bahkan disebutkan bahwa menghadirkan motor bebek model baru pada waktu mendatang kemungkinannya nyaris tidak ada.

“Bebek tahun ini barang barunya enggak ada, tahun ini lebih ke skutik dan motor sport. Pasarnya berjalan stagnan, sudah enggak berkembang untuk bebek,” papar Asisten GM Marketing YIMM, Mohammad Masykur sebagaimana dikutip Solopos.com laman Liputan6, Kamis (19/5/2016).

Meski begitu, keberadaan bebek tidak akan dimatikan dari line up Yamaha. Menurut Masykur motor dengan rantai logam namun tanpa tuas kopling itu masih diminati di luar Pulau Jawa karena lebih bandel ketimbang skutik.

Advertisement

Selain itu YIMM sendiri memiliki lomba balap tahunan yang digelar di dalam negeri dan salah satu kategorinya dikhususkan untuk motor bebek.

“Kami mungkin akan terus produksi bebek. Yamaha punya balapan Yamaha Cup Race yang menggunakan Jupiter Z1. Terus pas saya ke Palangka Raya, yang pakai juga masih banyak. Motor bebek dipakai karena travel distance mereka jauh,” imbuh Masykur.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang dilansir laman Detik, motor bebek terlaris Yamaha saat ini dipimpin oleh Jupiter MX King. Penjualan kendaraan bermesin 150 cc itu stabil di kisaran 12.000-an unit per bulan selama 2016.

Advertisement

Pesaing terdekat MX King di bursa motor Tanah Air secara volume penjualan adalah Honda Supra X 125. Motor besutan PT Astra Honda Motor itu terjual sekitar 10.000-11.000 unit setiap bulan.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif