Soloraya
Jumat, 20 Mei 2016 - 21:15 WIB

BANJIR SUKOHARJO : BBWSBS Siapkan Dua Mobil Pompa Air

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas menguras air banjir dengan mesin pompa yang membanjiri pemukiman tepi Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016). Hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak malam hingga pagi hari mengakibatkan banjir di beberapa pemukiman tepi sungai di Jakarta. (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Banjir Sukoharjo, antisipasi adanya genangan di wilayah Sukoharjo kota, BBWSBS siapkan mobil pompa air.

Solopos.com, SOLO–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Solo menyiapkan dua mobil pompa saat genangan air terjadi di wilayah Sukoharjo Kota. Dua mobil itu berfungsi memompa air sehingga debit genangan bisa berkurang. Dua mobil milik BBWSBS memiliki kapasitas menyedot air 250 liter per detik.

Advertisement

Penegasan itu disampaikan Kepala BBWSBS Solo, Yudi Pratondo, Jumat (20/5/2016). “Bukan kami mendiamkan, bukan kami tak peduli terhadap normalisasi Kali Langsur tetapi kami sudah melangkah mengajukan usulan studi teknis pada 2017. Kami juga telah memikirkan apakah perlu dibuat pompa di ujung Kali Langsur. Yang jelas, di musim penghujan tahun ini dua mobil pam berkapasitas 250 liter per detik disiagakan di Sukoharjo untuk menyedot air,” ujarnya.

Yudi mengatakan prediksi dari badan prakiraan cuaca musim hujan akan mulai pada 2 November mendatang. Yudi menyatakan apakah benar genangan air di Sukoharjo Kota akibat luapan Kali Langsur sementara aliran airnya bermuara di Sungai Samin. Menurutnya, jika hujan intensitas tinggi mengguyur sepanjang Sungai Samin maka volume air akan naik. Akibatnya, air dari Kali Langsur tidak bisa masuk ke Sungai Samin.

“Kami berpikiran apakah perlu ada pembuatan pompa di ujung Kali Langsur. Jika volume air Sungai Samin meluap dan tidak menampung air dari Kali Langsur maka air dari Kali Langsur dipompa.”

Advertisement

Lebih lanjut Yudi menjelaskan hasil survei dan pengawasan Kali Langsur, debit airnya mengalir ke Sungai Samin sekitar 30 liter per detik. “Jika hujan dengan intensitas tinggi debit air sekitar 50 liter per detik hingga 100 liter per detik jelas banjir karena lebar Kali Langsur tinggal lima meter. Yang jelas, tak perlu diperdebatkan apakah Kali Langsur masuk sungai, kali dan drainase. Selama air membahayakan masyarakat harus diatasi. Bismillah dikerjakan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua dan anggota Komisi III DPRD Sukoharjo mendatang Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) di Pabelan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Kamis (19/5/2016). Kedatangan mereka disebabkan semakin molornya penanganan normalisasi Kali Langsur, Sukoharjo. Wakil rakyat dari berbagai partai itu menanyakan kejelasan pekerjaan normalisasi Kali Langsur agar wilayah Sukoharjo Kota terbebas dari genangan air.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif