Soloraya
Kamis, 19 Mei 2016 - 14:23 WIB

PKL SOLO : DPP Larang PKL Berjualan di Selatan Masjid Agung

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas DPP Solo menertibkan PKL yang berjualan di selatan pagar tembok Masjid Agung Solo, Kamis (19/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo di selatan pagar tembok Masjid Agung Solo diminta pindah oleh DPP.

Solopos.com, SOLO – Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo menemukan delapan pedagang kaki lima (PKL) menyalahi aturan dengan berjualan di selatan pagar tembok Masjid Agung Solo, Kamis (19/5/2016).

Advertisement

Pantauan solopos.com, setibanya di lokasi, petugas DPP Solo langsung mendata setiap PKL yang menggelar lapak dagangan di selatan pagar tembok Masjid Agung. Petugas DPP sekaligus memberikan sosialisasi kepada mereka untuk tidak lagi berjualan di dekat tembok yang termasuk bangunan cagar budaya (BCB) tersebut.

Kabid Pengelolaan PKL DPP Solo, Heri Mulyadi, mengatakan selain mengancam kerusakan BCB, keberadaan PKL di selatan pagar tembok Masjid Agung berpotensi mengganggu arus lalu lintas Jl. dr. Radjiman sekaligus kenyamanan para pejalan kaki. Dia menyebut, DPP memberikan kesempatan kepada para PKL untuk menata lapak sendiri.

“Kami tidak meminta mereka [PKL] untuk langsung meninggalkan tempat. Kami beri waktu mereka menata dagangan sampai sore ini. Artinya, mulai besok mereka tidak boleh lagi berjualan di selatan pagar tembok Masjid Agung,” kata Herymul kepada solopos.com di sela-sela kegiatan penertiban PKL, Kamis.

Advertisement

Herymul tidak menampik penataan PKL di selatan Masjid Agung tersebut atas permintaan dari Takmir Masjid Agung. Takmir Masjid Agung Solo tengah menjalankan program restorasi Masjid Agung dengan mulai membenahi bagian gapura selatan, tepatnya di depan Pasar Klewer. Dia menegaskan kawasan di selatan Masjid Agung harus steril dari kegiatan PKL.

“Kawasan ini dahulu banyak ditempati PKL, terlebih setelah kebakaran Pasar Klewer pada Desember 2014 lalu. Kami kemudian merelokasi mereka ke pasar darurat di Alut Keraton Solo. Kami mencoba melihat apakah kawasan ini ditempati PKL lagi atau tidak? Ternyata kami menemukan juga PKL yang sebenarnya sudah dapat jatah los di Alut,” jelas Herymul.

Herymul meminta PKL tersebut segera kembali masuk berjualan di Alut. Menurut dia, Pasar Sementara Pasar Klewer di Alut kini ramai pengunjung. PKL tidak perlu lagi khawatir dagangannya tidak laku. Sementara itu, Herymul menambahkan, DPP juga akan menertibkan lima PKL di Jl. Kalimosodo, Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, tepatnya di sebalah barat kantor BCA Jl. Slamet Riyadi, Jumat (20/5/2016).

Advertisement

“Kami akan tertibkan lima PKL di Jl. Kalimosodo. Keberadaan membuat jalan sempit. Penertiban ini atas usulan masyarakat. Keterlibatan masyarakat seperti ini membuat kami semakin kuat dalam melaksanakan penataan PKL. Dua pekan lalu kami sudah bertemu PKL di Jl. Kalimosodo. Mereka sepakat pindah tanggal 20 Mei,” jelas Herymul.

Sementara itu, Sekretaris Masjid Agung Solo, Abdul Basid Rohmat, menyesalkan proses pembongkaran bangunan sebuah kios di sekitar gupura selatan Masjid Agung belum juga tuntas dilakukan Pemkot Solo. Dia meminta Pemkot Solo tidak hanya menata PKL, tetapi juga membongkar bangunan kios yang menempel pagar tembok Masjid Agung tersebut.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif