Soloraya
Kamis, 19 Mei 2016 - 18:24 WIB

PERDAGANGAN LUAR NEGERI : Pengusaha Batik di Soloraya Berpeluang Luaskan Pasar ke Asia Tengah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawati merapikan pakaian batik yang ditawarkan salah satu tenant dalam pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar di Solo Paragon Lifestyle Mall, Minggu (14/2/2016). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Perdagangan luar negeri, negara-negara Asia Tengah berkomitmen membuka kerja sama dengan UMKM batik Soloraya.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah perwakilan resmi negara Asia Tengah berkomitmen membuka kerja sama dengan pengusaha kecil dan menengah industri kreatif batik asal Soloraya.

Advertisement

Komitmen tersebut mencuat lewat Forum Diskusi Interaktif Penguatan Diplomasi Ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tengah: Prospek dan Peluang Peningkatan Perdagangan di Sektor Tekstil dan Garmen di Hotel Alila Solo, Kamis (19/5/2016).

Peserta diskusi dari perwakilan komunitas pengusaha batik Solo, Gunawan, mempertanyakan kemungkinan kerja sama antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan mitra negara sahabat di Asia Tengah dan Selatan kepada panelis representatif dari Azerbaijan, Kazakhstan, serta Afghanistan yang hadir dalam diskusi.

Advertisement

Peserta diskusi dari perwakilan komunitas pengusaha batik Solo, Gunawan, mempertanyakan kemungkinan kerja sama antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan mitra negara sahabat di Asia Tengah dan Selatan kepada panelis representatif dari Azerbaijan, Kazakhstan, serta Afghanistan yang hadir dalam diskusi.

“Komunitas kami terdiri atas pengusaha batik skala kecil dan menengah di Soloraya. Apakah memungkinkan jika kami menjalin usaha bersama di sejumlah negara Asia Tengah? Kami berharap sekali bisa meluaskan pasar di sana,” katanya.

Senada dengan Gunawan, peserta diskusi lain dari perwakilan Kampung Batik Kauman, Muchammad Yuli, mengemukakan selama ini kapasitas produksi industri kreatif berbasis batik masih terbatas. Dia turut mempertanyakan peluang ekspansi pasar dan promosi di sejumlah kedutaan.

Advertisement

Menanggapi pertanyaan sejumlah peserta diskusi dari pelaku industri kecil dan menengah batik Soloraya, Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Garayev, menyatakan negaranya siap menjalin kerja sama lewat sistem joint venture.

“Sangat mungkin [kerja sama]. Batik saat ini sangat populer di Azerbaijan. Harapan saya, pengusaha batik di sini nantinya tidak hanya dibuat sebagai pakaian tapi bisa juga sebagai material furnitur atau hiasan rumah. Saat ini di negara kami kecenderungannya sedang marak penggunaan bahan-bahan natural dan peluang batik sangat memungkinkan,” cetusnya.

Wakil Duta Besar Afganistan untuk Indonesia, Amanullah Saleem, mengatakan negaranya juga siap menjalin kerja sama perdagangan dengan pengusaha batik Soloraya.

Advertisement

“Kami terbuka untuk joint venture antara pengusaha batik di sini dengan pengusaha lokal kami. Negara kami siap menyediakan fasilitas yang diperlukan. Saya sarankan pelaku bisnis tekstil dan garmen di sini mulai memetakan potensi pasar di Afganistan. Kami segera membagikan daftar buyer dari negara kami,” jelasnya.

Direktur Asia Selatan dan Asia Tengah Kementerian Luar Negeri, Listyowati, menuturkan Kota Solo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Forum Diskusi Interaktif Penguatan Diplomasi Ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tengah lantaran memiliki prospek industri kreatif, terutama di bidang tekstil dan produk turunannya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyambut positif terselenggaranya forum diskusi diplomasi ekonomi di Kota Bengawan. “Semoga lewat forum ini bisa memunculkan terobosan baru untuk diplomasi ekonomi, khususnya garmen dan tekstil. Kami berharap hasil kerja sama dengan Asia Tengah dan Selatan bisa berdampak mengurangi kemiskinan dan pengangguran di sini,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif