Soloraya
Kamis, 19 Mei 2016 - 21:40 WIB

KEBUN RAYA BOYOLALI : Pemkab Mulai Bangun Tahap I

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendapa Pemkab Boyolali di Kemiri (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kebun raya Boyolali berada di Indrokilo, Kemiri, Mojosongo.

Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan memulai pembangunan Kebun Raya Boyolali (KRB) tahap I pada bulan depan. Pembangunan KRB di wilayah Indrokilo, Dusun Tempurejo, Kelurahan Kemiri, Mojosongo sampai saat ini masih dalam proses lelang.

Advertisement

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Cipto Budoyo, mengatakan pembangunan kebun raya tahap I sesuai rencana akan dimuai bulan depan. Pembangunan tahap I salah satunya meliputi bangunan air tawar dengan membendung Sungai Sombo yang merupakan anak Sungai Gandul.

“Paket pengadaan bangunan air tawar untuk proyek pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan menelan dana senilai Rp2 miliar dari APBD 2016,” ujar Cipto kepada Solopos.com, Kamis (19/5/2016).

Cipto mengatakan ada empat kegiatan di tahap I pembagunan kebun raya yang ditargerkan harus selesai akhir tahun ini. Kegiatan itu yakni pengadaan jaringan listrik senilai Rp562 juta, pembangunan gedung dan bangunan senilai Rp2,7 miliar, ganti rugi tanaman milik petani senilai Rp500 juta, dan bangunan air tawar senilai Rp2 miliar.

Advertisement

Menurut dia, sedikitnya butuh waktu sekitar dua tahun untuk bisa merealisasikan semua pembangunan yang ada di kebun raya sesuai dengan Detail Engineering Design (DED). Ia mencontohkan pembangunan kebun raya yang ada di Indonesia pembangunannya sedikitnya membutuhkan waktu lima sampai sepuluh tahun tergantung luas kebunnya.

“Kami optimistis pembangunan kebun raya bisa lesesai dengan cepat dan mampu menarik banyak wisatawan,” kata dia.

Cipto menambahkan pendataan petani yang menempati lahan yang akan digunakan membangun kebun saat ini sudah selesai. BLH, kata dia, akan memberikan kompensasi tanaman yang ditanam petani akibat terkena proyek kebun raya.

Advertisement

“Sebagian besar tanah yang ditempati petani merupakan tanah kas kelurahan yang disewa belasan tahun. Kami akan memberikan kompensasi sebelum pembangunan dimulai,” kata dia.

Sementara itu, seorang petani Kelurahan Kemiri, Sarjito, mengaku sudah dijanjikan kelurahan akan diberikan kompensasi pengganti biaya tanaman. Namun, untuk besaran kompensasi tidak tahu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif