SOLOPOS.COM - Grille mobil Suzuki (Bloomberg.com)
Bursa mobil Jepang sedang ramai kasus pabrikan curangi data efisiensi BBM.
Solopos.com, TOKYO – Kabar mengejutkan datang dari Suzuki yang mengakui telah melakukan tes efisiensi bahan bakar minyak (BBM) dan emisi bahan bakar tidak sesuai standar pemerintah pada sejumlah produknya yang dijual di bursa mobil Jepang.
Meski begitu CEO Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki menolak jika perusahaannya disebut curang seperti Mitsubishi. Menurutnya, pabrikan berlambang S itu hanya ceroboh ketika melakukan pengetesan, bukan licik.
Salah satu kesalahan Suzuki adalah melakukan pengetesan mobil di dalam pabrik dengan bantuan terowongan angin. Sedangkan menurut aturan di Jepang, tes harus dilakukan di luar ruangan dengan cuaca dan kondisi lalu lintas nyata.
Tetapi Osamu mengklaim konsumsi BBM dan emisi yang didapat dalam pengujian internal itu tidak jauh berbeda dari hasil yang seharusnya dengan pengujian sesuai standar. Ia juga menjamin hal itu tidak terjadi pada mobil-mobil di luar Jepang.
“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada seluruh pelanggan kami dan para pemangku kepentingan tentang masalah ini,” ungkap Osamu dalam siaran resminya yang dilansir laman Automotive News, Kamis (19/5/2016).
Total ada 2,1 juta unit mobil Suzuki dari 16 model lansiran 2010-2016 yang terlibat kecurangan tersebut. Mereka adalah Suzuki Alto, Alto Lapin, Wagon R, Hustler, Spacia, Every, Carry, Jimny, Solio, Ignis, Baleno, SX4 S-Cross, Swift, Escudo, Escudo 2.4, dan Jimny Sierra.
Akibat temuan tersebut, saham Suzuki di bursa mobil Jepang langsung anjlok 15 persen. Meski begitu Osamu menyatakan pihaknya tetap akan menjual mobil-mobil tersebut dan tidak akan melakukan penarikan.