SOLOPOS.COM - Pedagang pasar memperoleh sosialiasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan (JIBI/Harian Jogja/dok. BPJS Ketenagakerjaan)
BPJS Ketenagakerjaan menyasar berbagai elemen masyarakat.
Harianjogja.com, JOGJA – Puluhan pedagang Pasar Demangan, Jogja mendaftarkan diri sebagai peserta Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Petugas Pemasaran Bukan Penerima Upah (BPU), BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Novaria Sulistiyo mengatakan sebenarnya sebagian besar pedagang pasar di Jogja mengetahui program ini. Mayoritas tertarik pada program Jaminan Hari Tua (JHT).
“Tapi edukasi terkait program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) terus kami lakukan, dengan adanya program head to head bedah pasar ini, kami yakin, pedagang cepat memahami program BPJS Ketenagakerjaan, apalagi respon pelayanan yang professional, tentu ini akan menambah kepercayaan kepada peserta,” kata Nova saat program sosialisasi bedah pasar, seperti dikutip dari rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (19/5/2016).
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Moch. Triyono menyampaikan jaminan sosial bagi pekerja mandiri menjadi tren di kalangan pekerja mandiri, terlihat dari antusias mereka mendaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan.
“Setiap hari kantor kami selalu didatangi para pekerja mandiri, keperluan mereka mendaftar program BPJS Ketenagakerjaan” ujar Tri.
Program BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja mandiri atau Bukan Penerima Upah (BPU) meliputi tiga program, yaitu, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT). Manfaat yang beragam membuat program ini menjadi sangat diminati masyarakat.
“Kami akan konsisten untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para peserta, sehingga peserta mampu mendapatkan hak haknya secara optimal sesuai dengan peraturan yang ada” imbuhnya.