Teror penyayatan di jalan menimpa siswi SD di Jogja
Harianjogja.com, JOGJA-Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengunjungi sejumlah sekolah dasar (SD) di Jogja di hari terakhir penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah Daerah (Uasda), Rabu (18/5/2016). Salah satunya adalah SD Negeri Randusari di Prenggan, Kotagede.
Dalam peninjauannya tersebut Haryadi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana juga menemui Nadila Eka Rahmawati, 12, pelajar kelas VI yang disayat tangan kanannya beberapa waktu lalu, seusai ujian. “Saya sempat berjanji untuk menjenguknya saat ujian,” kata Haryadi.
Haryadi mengaku bangga dengan Nadila karena sudah tidak trauma pascakejadian penyayatan. Justeru siswa warga Prenggan Kotagede itu tidak lama setelah mendapat perawatan medis langsung beraktifita seperti biasa. Bahkan mampu menyelesaikan tugas sekolah sampai ujian akhir.
Meski saat ini Nadila harus diantar jemput orangtuanya ke sekolah, “Kalau pulang sekolah nunggu jemputan ibu,” ucap Nadila saat ditanya walikota.
Ia juga mengaku sudah sembuh dan tidak takut untuk berangkat sekolah. Nadila pun menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Jogja setelah lulus SD nanti.
Nadila terlihat malu-malu saat ditanya-tanya Haryadi. Namun ia mengaku senang bisa dijenguk orang nomor satu di Kota Jogja. Ia tidak asing lagi dengan wajah walikota Jogja itu karena sebelumnya juga sempat menjenguknya saat Nadila masih dalam perawatan luka sayatan tangan kanannya.
Nadila merupakan salah satu dari tiga korban penyayatan pada 25 April lalu. Ia disayat tangannya saat pulang sekolah di Jalan Nyi Pembayun, tak jauh dari sekolahnya. Sementara dua korban lainnya adalah Nelly Ratnasari, 18, mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan dan Karni, 16, siswi SMK Berbudi, Giwangan, Umbulharjo.
Ketiganya disayat dibagian lengan kiri secara beruntun di lokasi terpisah. Tersangka penyayatan, Bobby Adhie Nugroho, 40, warga Mojokerto Jawa Timur, sudah ditangkap polisi di rumah kontrakannya di Kasihan Bantul, sepekan setelah kejadian.