Jogja
Rabu, 18 Mei 2016 - 15:55 WIB

PENDIDIKAN GUNUNGKIDUL : Dilema SD Wonolagi, Hanya ada 5 Siswa, Tak Boleh Terima Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Riski Ika Fauziah dan Relita Mahendarti, dua siswa SD Wonolagi Gunungkidul mengerjakan soal Ujian Nasional 2016, Selasa (17/5/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan Gunungkidul di SD Wonolagi menghadapi masalah berupa minimnya jumlah siswa

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – SD Wonolagi Desa Ngleri, Kecamatan Playen Gunungkidul mengalami dilema.

Sekolah yang menjadi satu-satunya SD yang berada di pedukuhan berisi 47 Kepala Keluarga (KK) tersebut kini hanya memiliki lima murid. Sebanyak tiga orang duduk di kelas empat, serta dua orang di kelas lima dan enam, sedangkan untuk kelas 1 hingga tiga mengalami kekosongan murid.

Advertisement

Sekolah yang menjadi satu-satunya SD yang berada di pedukuhan berisi 47 Kepala Keluarga (KK) tersebut kini hanya memiliki lima murid. Sebanyak tiga orang duduk di kelas empat, serta dua orang di kelas lima dan enam, sedangkan untuk kelas 1 hingga tiga mengalami kekosongan murid.

SD Wonolagi yang terletak sangat terpencil menyebabkan sekolah tersebut miskin murid dari tahun ke tahun. Sejak pendirian pertama yakni pada 1980 lalu, hinga kini baru 150 siswa yang tercatat pernah bersekolah di SD tersebut.

Akses yang harus ditempuh menuju sekolah tersebut sulit. Untuk menuju ke sekolah harus melewati sebuah jembatan gantung yang berbahaya. Beberapa waktu lalu pihak sekolah sempat mengajukan permohonan kepada pemerintah setempat untuk pembangunan jembatan permanen untuk mempermudah akses belajar.

Advertisement

Meskipun begitu, semangat para guru dan siswa tak pernah padam untuk tetap memperjuangkan keberadaan sekolah.

Sejak 2013 lalu SD Wonolagi tak mendapatkan izin untuk menerima murid, sebab SK sebagai sekolah layanan khusus tak lagi berlaku.

Peraturan mewajibkan minimal 10 siswa hadir, baru diperbolehkan adanya kegiatan belajar mengajar.

Advertisement

“Sekarang masih dilema, Kewenangan tetap berada di Dinas Pendidikan. Sementara ini kami tidak menerima murid dulu,” kata Salah seorang guru yang mengabdi di SD Wonolagi, Bagong Kristanto.

Sementara itu, salah seorang peserta UN SD Wonolagi Relita Mahendarti mengungkapkan siap dalam menghadapi soal-soal UN dalam beberapa hari ke depan.

Ia berharap dapat menyelesaikan Ujian dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Meskipun lokasi tempat tinggalnya jauh dari sekolah serta terpencil dari lingkungan perkotaan, dirinya tetap memiliki keinginan dan cita-cita yang tinggi.

Advertisement

“Saya ingin jadi arsitek dan membanggakan keluarga serta Wonolagi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif