Soloraya
Rabu, 18 Mei 2016 - 18:40 WIB

LALU LINTAS SOLO : Pemkot Tak Gubris Ancaman Warga Blokade Jl. Dr. Radjiman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota TNI dan Dishubkominfo Solo, berjaga saat penerapan sistem satu arah pada hari pertama di simpang tiga Purwosari, Laweyan, Solo, Kamis (17/3/2016). Sistem satu arah tersebut diterapkan pada tiga ruas jalan secara serentak di Jl. dr. Radjiman, Jl. KH. Agus Salim, dan Jl. Perintis Kemerdekaan, untuk menekan angka kecelakaan serta meningkatkan minat warga menggunakan angkutan umum massal. (Ivanovic A/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, warga Laweyan mengancam akan memblokade Jl. Dr. Radjiman.

Solopos.com, SOLO–Pemkot Solo tak menggubris ancaman warga Laweyan bakal memblokade Jl. Dr. Radjiman ihwal diberlakukannya sistem satu arah (SSA) di jalan tersebut. Kebijakan SSA akan tetap diberlakukan dan diperluas ke Jl. Slamet Riyadi, dari Purwosari ke Gendengan.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat menyikapi santai ihwal ancaman aksi blokade jalan oleh warga Laweyan.

“Itu blokade jalan ranahnya ada di Kepolisian. Kan harus ada izin dari aparat Kepolisian, karena bisa mengganggu arus lalu lintas dan lain sebagainya. Kalau kami tataran kebijakan saja,” kata Herman, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (18/5/2016).

Pada prinsipnya, Herman mengatakan hanya melaksanakan rekayasa lalu lintas, sesuai hasil kajian lalu lintas. Program SSA juga sudah dievaluasi serta diputuskan bersama jajaran tim Muspida. Sehingga program tersebut dalam pelaksanaannya bukan tanpa ada kajian apapun.

Advertisement

“Silakan lah kalau mau demo, itu di luar kewenangan saya. Yang penting Muspida sudah memutuskan SSA,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, tidak akan mencabut kebijakan SSA yang telah diberlakukan Pemkot di tiga ruas jalan Jl. Agus Salim, Jl. Dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan. “Kalau memang ada penolakan, nanti ya kita ajak rembukan. Jangan demo, apalagi memblokade jalan,” kata Rudy, sapaan akrabnya.

Rudy menilai perubahan manajemen lalu lintas sering kali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal itu dinilai wajar sebagai reaksi atas sebuah kebijakan. Yang terpenting, menurutnya, bagaimana arus lalu lintas di Solo berjalan lancar. Sejauh ini, terjadi kepadatan lalu lintas hampir di seluruh ruas jalan di Kota Bengawan. Dipicu dengan jumlah kendaraan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan tersebut. Salah satu upayanya dengan memberlakukan sistem satu arah.

Advertisement

“Ke depan seluruh ruas jalan akan kami jadikan satu arah, seperti arus sungai. Nanti tinggal kami perkuat dengan moda transportasi umum,” katanya.

Rudy mengatakan kebijakan sistem satu arah mendesak dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Apabila tidak diberlakukan satu arah, akan berakibat pada kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Rudy berdalih Pemkot telah menyosialisasikan pemberlakukan SSA ke masyarakat. Sosialisasi dilakukan selama 30 hari sejak diberlakukan SSA.

“Saya sudah minta SSA di Jl. Dr. Radjiman tidak lagi 24 jam. Tapi dibatasi dari pukul 06.00 sampai pukul 22.00 WIB. Pertimbangannya, volume kendaraan sudah berkurang jauh,” katanya.

Ke depan, Rudy menyampaikan SSA akan diperluas ke Jl. Slamet Riyadi, dari Purwosari ke Gendengan. Realisasi rencana pemberlakuan SSA tinggal menunggu pembongkaran median jalan dan penghapusan aset oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). “Saya targetkan sebelum Lebaran SSA sudah bisa diberlakukan dari Purwosari ke Gendengan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif