News
Rabu, 18 Mei 2016 - 15:30 WIB

KONTROVERSI LION AIR : Layanan Ground Handling Lion & Air Asia Dibekukan Sementara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air (JIBI/Solopos/Dok.)

Kontroversi Lion Air soal penumpang pesawat dari Singapura tak masuk Terminal 2 Bandara Soetta membuat ground handling Lion dibekukan.

Solopos.com, JAKARTA — Jasa penumpang dan bagasi di bandar udara (ground handling) Lion Group dan Air Asia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibekukan untuk sementara. Sanksi ini diturunkan karena mereka dinilai harus memperbaiki layanan.

Advertisement

Pembekuan tersebut dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atas izin kegiatan ground handling di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo dalam konferensi pers di Jakarta, mengatakan pembekuan berlaku lima hari sejak diterbitkannya surat pembekuan.

“Dengan penerbitan surat pembekuan ini bertujuan untuk perbaikan dalam pelayanan penerbangan jasa,” katanya, Rabu (18/5/2016).

Dengan demikian, lanjut dia, kedua perusahaan tersebut harus mencari perusahaan jasa ground handling lain selama waktu lima hari tersebut untuk menggantikan perusahaan yang izinnya telah dibekukan.

Advertisement

Suprasetyo mengatakan keputusan tersebut berdasarkan UU No. 1/2009 tentang Penerbangan, Peraturan Menteri (Permen) No. 55/2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil) tentang Bandar Udara (aerodrome), dan Permen No. 56/2015 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara sebagaimana telah diubah dengan Permen No. 187/2015.

Sebelumnya, Direktur Operasional Lion Air, Daniel Putut, mengatakan pihaknya diminta memperbaiki layanan ground handling. “Kami diberikan sanksi dan diminta memperbaiki manajemen dan ground handling akan dievaluasi,” jelas Daniel di Kementerian Perhubungan, Senin (16/5/2016) lalu.

Daniel menuturkan penanggung jawab ground handling adalah perusahaan di luar Lion Air. Pasalnya Lion Air akan memutuskan kontrak dengan perusahaan tersebut karena bus dan sopir yang dipekerjakan bukan karyawan Lion Air tetapi outsourcing.

Advertisement

Daniel menceritakan keberangkatan pesawat JT161 itu membawa 182 penumpang dari Singapura ke Indonesia. Adapun 182 penumpang itu dibawa dengan empat bus. Pasalnya, tiga bus pertama membawa penumpang dengan tepat menuju Terminal 2. Sementara ada satu bus yang menampung 40 penumpang ke Terminal 1

“Begitu staf kami sadar bahwa ada penumpang keluar dari Terminal 1, kami kumpulkan lagi 40 orang itu ke dalam bus. Namun ada 16 orang lolos. Nah, yang lolos ini kemudian diterima oleh staf bagian kedatangan Terminal 1 dan diantarkan lagi ke Terminal 2,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif